Torajamelo bekerjasama dengan komunitas penenun yang terdiri dari sekitar 1,000 perempuan penenun. Mulai tahun 2018, ketika para penenun binaannya dianggap sudah mandiri dan stabil sebagai pemasok kain tenun, maka Torajamelo kemudian lebih memfokuskan diri untuk meningkatkan sisi bisnis mereka.
Maka selain menghasilkan lini mode,Torajamelo juga mengembangkan bisnisnya dengan memproduksi aksesoris dan produk cinderamata berkualitas tinggi. Semuanya dibuat dari kain tenun tangan asli dari semua daerah kerja Torajamelo. Tim Torajamelo juga berfokus pada desain yang modis, fungsional dan berkualitas tinggi, yang bisa diperkenalkan dan dipasarkan baik di Indonesia maupun di mancanegara.
Untuk produk mode dan cinderamata yang dikembangkan Torajamelo, Dinny Jusuf, founder Torajamelo menambahkan bahwa tujuan Torajamelo menjual produk mode dan cinderamata berkualitas tinggi yang semuanya terbuat dari kain tenun tangan asli adalah untuk memberi added value pada kain tenun tersebut.
"Sudah pasti ini turut meningkatkan derajat handicraft khas Toraja dan daerah lainnya yang telah bekerjasama dengan kami. Dengan semakin banyak orang yang mengenal Torajamelo, maka ke depannya akan semakin banyak yang menyukai dan akan menjadi bagian dari busana masyarakat urban seperti Jakarta," ujar Dinny, Jumat (10/8/2018) di Museum Textile, Jakarta.
Kami, lanjutnya, bersama pelaku kreatif muda tentunya sangat dibutuhkan oleh daerah-daerah terpelosok, untuk dapat mengindentifikasi warisan lokal yang dapat di inovasikan menjadi produk-produk yang berdaya ekonomi tinggi.
"Sehingga secara tidak Iangsung dapat menggairahkan ekonomi kreatif di daerah-daerah yang ada di Indonesia sehingga dapat mandiri dan Iebih maju. Kami pun ingin mendorong dan membantu pengembangan potensi ekonomi kreatif lokal," tutup Dinny Jusuf.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: