Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jika Rupiah ke 15.000 Pun, Kimia Farma Tak Terpengaruh

        Jika Rupiah ke 15.000 Pun, Kimia Farma Tak Terpengaruh Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) menyatakan jika perseroan tidak terganggu dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) yang sempat menyentuh level terendahnya di posisi Rp14.625 per dollar AS.

        Direktur Utama PT Kimia Farma (persero) Tbk, Honesti Basir, mengatakan bahwa tak dipungkiri memang hingga saat ini bahan baku yang digunakan perusahaan BUMN ini masih ekspor. Sehingga, harga belinya pun menggunakan dollar AS. Akan tetapi, perseroan telah mengantisipasi hal tersebut dengan melakukan kontrak jangka panjang.

        "Kita masih relatif aman, karena kita yang paling besar itu bahan baku impor tapi kita belinya sudah jangka panjang tahun lalu jadi kita gak kena dampak besar," kata Honesti di Jakarta, Selasa (21/08/2018).

        Ia percaya bila rupiah menyentuh angka Rp15.000 per dollar AS pun kinerja perseroan tak akan terganggu. Meski begitu, Ia berharap nilai tukar rupiah terhadap dollar AS bisa secepatnya stabil. Pasalnya, kontrak pembelian bahan baku perseroan memiliki jangka waktu dua tahun, mulai dari 2017 hingga tahun 2019 mendatang.

        "Yang agak repot itu kalo spike kan. Sampai Rp15.000??kita masih aman, karena sudah ada kontrak bahan baku setiap dua tahun. Jadi kita kontrak dari 2017 sampai 2019. Tahun depan baru diperbaharui lagi," jelasnya.

        Honesti pun percaya jika pemerintah bakal menjaga stabilitas rupai. Karena, Presiden Jokowi dalam paparan RAPBN mengatakan bahwa pada tahun depan nilai tukar rupiah bakal berada di level Rp14.400 per dollar AS.

        "Tahun depan kalau kita lihat asumsi pemerintah yang disampaikan Presiden di rapat di DPR kan asumsi di 2019 kan Rp14.400 kan artinya kita masih bisa lah. Dampaknya gak signifikan," pungkasnya.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Kumairoh

        Bagikan Artikel: