Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Sebanyak 25 juta data pemilih ganda diungkapkan kubu Prabowo-Sandi. Karenanya diberi waktu selama 10 hari oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI untuk mengecek data tersebut.
Sekretaris Jenderal PAN, Eddy Soeparno, menjelaskan pihaknya telah membentuk tim khusus yang terdiri dari? Partai Gerindra, PAN, PKS, Demokrat, dan Berkarya untuk mengecek dugaan 25 juta Daftar Pemilih Sementara (DPS) ganda yang mereka temukan.
"Kami kan diberi waktu sepuluh hari oleh KPU untuk melakukan revalidasi data, dan ini tim teknis sudah bekerja," ujarnya di Jakarta, Jumat (7/9/2018).
Ia menambahkan, setelah DPS ditetapkan KPU, pihaknya telah membentuk gugus tugas yang diberikan tanggung jawab untuk melakukan revalidasi atas data-data yang diberikan. Sehingga bekerja sesuai batas waktu yang ditetapkan KPU untuk melakukan pengecekan ulang.
"Jadi sudah berjalan ya," imbuhnya.
Nantinya kata Eddy, juga bakal meminta Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri aktif membantu memberikan data kependudukan untuk kepentingan pemilihan presiden (Pilpres) 2019.
"Jadi mau tidak mau Dukcapil harus ikut terlibat secara pro-aktif di sini, sehingga data yang diberikan oleh Dukcapil kepada KPU daerah-daerah itu akurat," terangnya.
Menurut Eddy, persoalan 25 juta data pemilih ganda ini sangat krusial. Meski begitu tidak ingin berspekulasi siapa yang salah atas temuan data pemilih ganda yang mencapai 25 juta jiwa.
"Kami tidak berani berspekulasi. Salahnya di mana sampai kami bisa menemukan atau mendapatkan konfirmasi data-data itu kesalahannya ada di mana," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim
Tag Terkait: