Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        RI Bakal Naik Kelas jadi Negara Berpendapatan Menengah ke Atas di 2020

        RI Bakal Naik Kelas jadi Negara Berpendapatan Menengah ke Atas di 2020 Kredit Foto: Fajar Sulaiman
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Indonesia akan naik kelas menjadi menjadi negara dengan berpendapatan menengah ke atas pada tahun depan atau paling lambat pada tahun 2020. Adapun saat ini Indonesia masih terjebak ke dalam kategori negara dengan kategori berpendapatan menengah atau middle income trap.

        Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, mengatakan, sudah 15 tahun Indonesia terjebak dalam negara dengan berpendapatan menengah, dengan pendapatan US$3,900 per kapita.

        Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), pada 2016, negara-negara yang masuk ke dalam kelompok lower middle income dengan pendapatan antara US$1,006 - US$3,955 per kapita, yakni Vietnam, Filipina dan Ukraina. Dirinya meyakini, Indonesia mampu naik kelas menjadi negara dengan pendapatan US$4,000 - US$12,000 per kapita.

        "Indonesia posisi hari ini masih dikategorikan negara berpendapatan menengah bawah. Kita masih ada dijebakan ini cukup lama dari 2002-2003 sampai tahun ini," ujarnya di Jakarta, Senin, (17/09/2018).

        Dia mengungkapkan, bahwa keoptimisannya tersebut sejalan dengan kondisi pertumbuhan ekonomi nasional yang terus membaik. Selain itu, tambah dia, upaya-upaya pembangunan yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir oleh pemerintah diyakini juga akan mulai terasa dampaknya ke perekonomian Indonesia.

        "Data yang kami ambil menunjukkan paling lambat th 2020 indonesia naik kelas menjadi negara berpendapatan menengah ke atas. Upaya yang dilakukan pemerintah dalam 5 tahun mengangkat Indonesia jadi negara berpendapatan negara menengah ke atas," paparnya.

        Potensi tersebut, kata dia, akan menjadi pembahasan dalam pertemuan tahunan Internasional Monetary Fund (IMF) World Bank (WB). Sebab, Indonesia menjadi percontohan dari upaya kenaikan kelas pendapatan per kapita.

        Menurut Bambang, ini menjadi tema Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia (AM IMF-WBG) di Bali dan mempunyai misi bagaimana negara di dunia menjadi negara berpendapatan tinggi.

        "Saya akan fokus dampak dan manfaat AM IMF WBG. Kita fokus ke bali. Sebenarnya AM IMF dikategorikan sebagai mega meetings, dampak dari mega meetings bisa diihat dari efek yang tidak kelihatan, yaitu efek infrastruktur, lalu image effect, ini menujukkan bahwa Indonesia mampu menjadi tuan rumah mega meetings, yang saya bicarakan lebih kepada efek yang terlihat," papar Bambang.

        Pada pertemuan nanti, masih menurut Bambang akan ada 189 negara dengan 19800 peserta,. Terdiri dari 5050 peserta delegasi dan 14750 non delegasi.

        Sedangkan 13.000 peserta dari? mancanegara dan 1750 dari Indonesia menambahkan bahwa perkiraan lama tinggal pesrta adalag 9 hari, 6 hari saat penyelenggaraan, 2 hari sebelum acara dan 1 hari sesudah acara.

        "Ini masih perkiraan konservatif," tukas Bambang.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Kumairoh

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: