Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia, Luhut Panjaitan, menghadiri pameran kesenian yang diadakan oleh Yayasan Del di Museum Tekstil mulai hari ini, Rabu (19/09/2018).?
Menteri Luhut , mengatakan, ulos, atau kekayaan budaya Indonesia apapun dan dari daerah manapun, harus diwariskan ke generasi yang akan datang. Semua ulos yang dipamerkan, tidak bisa lagi kita temukan di pasaran. Hampir punah.?
"Usia ulos yang dipamerkan ada yang lebih tua dari saya. Ironisnya, tidak ada lagi yang menenun dengan motif, teknik, bahan, dan kualitas yang sama," katanya sesuai dengan keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (19/09/2018).
Bicara tentang ulos, Menteri Luhut melanjutkan, dibaliknya adalah kisah perjuangan inang-inang (ibu-ibu) Batak. Karena misi utamanya adalah kesejahteraan ibu-ibu penenun di tanah Batak sana, selain juga menjaga kelestarian ulos.
"Apalagi dalam konteks pengembangan wisata di Danau Toba yang sedang dikerjakan oleh pemerintah, jangan sampai mereka malah terpinggirkan dan budayanya hilang," tambahnya.
Menteri Luhut mengatakan, sejalan dengan makna ulos sebagai pengikat kasih sayang di setiap tahap kehidupan manusia, setiap tenunan benangnya adalah wujud kasih sayang seorang ibu yang bekerja siang malam demi anak-anak dan keluarganya.?
"Kalau sudah terlanjur hilang, generasi Indonesia nanti hanya akan hidup sebagai bangsa modern, tapi tanpa budaya, tanpa identitas. Sedangkan jalan yang terbaik menurut saya, adalah menjadi modern di dalam budaya yang ada," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Kumairoh
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: