Menteri Perindustrian (Menperin), Airlangga Hartarto, meresmikan pabrik panel listrik tegangan tinggi milik produsen teknologi ketenagalistrikan dan otomatisasi asal Swiss, PT ABB Sakti Industri, di Tangerang, Banten. Fasilitas manufaktur baru yang memproduksi GIS tegangan tinggi ini merupakan yang keempat dibangun ABB Sakti Industri di Indonesia dalam waktu tiga tahun terakhir sebagai bagian investasi sebesar US$30 juta.
Airlangga mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi kepada ABB yang telah berinvestasi di Indonesia dan menjadikan salah satu basis produksinya. Hal ini memacu pertumbuhan ekonomi nasional serta meningkatkan penyerapan tenaga kerja lokal, sekaligus menunjukkan kepercayaan dari pelaku industri di dalam negeri yang terus melakukan ekspansi dan menempatkan Indonesia sebagai lokasi menarik untuk berusaha seiring dengan terciptanya iklim bisnis yang kondusif.
?Kami berharap agar PT. ABB Sakti Industri dapat melakukan transfer teknologi supaya daya saing dan kemampuan industri dalam negeri dalam mendukung pembangunan pembangkit listrik lebih meningkat,? paparnya di Jakarta, Rabu (10/10/2018).
Dibangun di area seluas 1.000 meter, pabrik baru itu akan memproduksi panel listrik atau Gas Insulated Switchgear (GIS) tegangan tinggi hingga 170 kilovolt. GIS merupakan sistem switchgear yang dikemas dalam tabung kompak dengan menggunakan bahan bakar gas sebagai media isolasinya. Hal ini memungkinkan penggunaan aman di ruang tertutup dan lingkungan menantang serta menghemat ruangan secara signifikan.
Airlangga menuturkan, kebutuhan GIS untuk memenuhi kebutuhan transmisi tenaga listrik di Indonesia mencapai sekitar 150 set per tahun dengan nilai TKDN berkisar 33,09% hing ga 34,61%.
?Dengan diresmikannya pabrik ini, maka industri manufaktur lokal berkontribusi lebih besar lagi dalam memenuhi kebutuhan GIS,? ujarnya.
Sementara itu, Presiden Divisi Power Grid ABB, Claudio Facchin, menjelaskan, ekspansi terbaru tersebut menggaris bawahi komitmen perusahaan terhadap Indonesia.
"Fasilitas ini akan mendukung upaya Indonesia memperkuat infrastruktur transmisi listriknya, meningkatkan keandalan jaringan, dan membantu memenuhi permintaan listrik yang terus meningkat,? katanya.
Menurut dia, langkah ini sejalan dengan pendekatan rekam jejak global dan filosofi perseroan untuk menempatkan unit produksi dekat pada pelanggan. GIS merupakan sistem switchgear yang dikemas dalam tabung compact menggunakan bahan bakar gas sebagai media iso lasinya.
?Hal ini memungkinkan penggunaan aman di ruang tertutup dan lingkungan menantang, sementara menghemat ruangan secara signifikan,? katanya.
GIS mengendalikan dan memberikan perlindungan terhadap pemadaman listrik serta menjamin kestabilan pasokan listrik yang andal.
Selain itu, GIS membantu menjawab tantangan utama urbanisasi, ketersediaan lahan, dan harga yang mahal, dengan menggunakan ha nya 10% dari lahan dibutuhkan gardu induk dengan switch gear insulasi udara (AIS) konvensional.? ABB telah memelopori teknologi GIS sejak 50 tahun lalu dan akan terus berinovasi. Sebagai pemimpin pasar dan teknologi terdepan untuk GIS tegangan tinggi, ABB menawarkan kualitas penggunaan GIS 72,5 kV hingga 1.200 kV dengan lebih dari 3.000 titik pemasangan di seluruh dunia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: