Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka akan membuka layanan penerbangan internasional perdana pada Sabtu 13 Oktober 2018. Rute Kertajati-Madinah akan mengangkut jamaah asal Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan layanan penerbangan internasional ini akan menjadi penanda baik ke depannya bagi bandara yang sudah diresmikan Presiden Joko Widodo pada 24 Mei 2018 lalu. Penerbangan ini akan membantu masyarakat khususnya Jawa Barat dengan populasi jumlah penduduk terbanyak di Indonesia memiliki sekitar 41 juta umat muslim. Jumlah populasi muslim di Jawa Barat mencapai 97%.
Kang Emil sapaan Gubernur Jabar menyebutkan Bandara Kertajati yang berletak strategis karena berada di tengah kawasan berkembang Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajarnur kuning) memiliki pangsa pasar umroh yang cukup basar setiap tahunnya. Merunut data Ministry of Hajj and Ummrah Saudi Arabia potensi masyarakat untuk berangkat Umrah setiap tahun di kawasan Ciayumajakuning pada 2015 (117.469 jamaah), 2016 (118.218 jamaah) dan 2017 (140.153 jamaah).
"Tanggal 13 nanti akan ada penerbangan yang ditunggu-tunggu. Karena akan ada penerbangan di Bandara Kertajati dengan pangsa yang luar biasa," kata Ridwan Kamil dalam acara Jawa Barat Punya Informasi (JAPRI) yang digelar di Gedung Sate, Bandung, Selasa (9/10/2018).
Emil pun mengajak masyarakat Jawa Barat yang ingin melaksanakan 'wisata religiusnya' dengan bandara Kertajati. Bandara ini bisa menjadi opsi setelah Bandara Soekarno-Hatta yang semakin padat melayani penerbangan menuju madinah, khususnya umrah. "Jadi nanti tidak usah ke Cengkareng," ucapnya.
Adapun, Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra memastikan kesiapan Bandara Kertajati untuk melaksanakan penerbangan umrah pada 13 Oktober mendatang. Bandara pemilik three letter code 'KJT' ini rencananya akan melayani umroh satu minggu sekali dengan travel biro perjalanan umrah, Dream Tour.
"Insya Allah kami siap. Dua minggu lalu kami sudah melakukan simulasi, yang Insya Allah pada tanggal 13 Oktober nanti kita akan memulai penerbangan internasional perdana Kertajati-Madinah dengan transit di India," ungkapnya.
Kesiapan Bandara Kertajati untuk melayani penerbangan internasional juga sudah melalui beberapa tahapan verifikasi oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Verifikasi untuk melihat fasilitas dan sarana pendukung seperti imigrasi, buat masyarakat yang ingin bepergian ke luar negeri.
"Fasilitas terminal kami sudah siap. Sekarang bagaimana caranya kami bisa mengoptimalkan bahwa bandara ini sudah beroperasi baik domestik maupun internasional kepada masyarakat luas," ujarnya.
Senada dengan Managing Director Lion Group Kapten Daniel Putut Kuncoro mengatakan Bandara Kertajati bisa menjadi pusat kegiatan transportasi udara dari Jawa Barat menuju Tanah Suci. Sebagai bandara terbesar di Jawa Barat sudah seharusnya potensi masyarakat yang ingin bepergian ke luar negeri bisa terlayani secara maksimal.
"Tanggal 13 Oktober besok ini adalah rencana yang menjadi kenyataan. Dengan berbagai macam kendala sehingga kami melihat Kertajati menjadi semangat baru kami untuk pusat kegiatan transportasi udara," terang Daniel.?
Dia menambahkan, Lion Air akan menggunakan pesawat Jenis Boeing 737-800 max dengan kapasitas 180 seat. Transit dilakukan di India karena penerbangan jarak jauh hanya untuk keperluan pengisian bahan bakar.
Pada kesempatan yang sama, Vice President Dream Tour Muhammad Umar Bakadam menuturkan, jamaah Umrah asal Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning) serta Purwokerto cukup mendominasi untuk berangkat umrah pertama melalui Bandara Kertajati.
"Selain jemaah asal Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan atau Ciayumajakuning, jemaah dari Purwokerto juga akan menjadi jemaah pertama yang berangkat umroh ke Tanah Suci dari Bandara Kertajati," terangnya.
Lebih lanjut Umar menuturkan, dengan adanya rute penerbangan umrah dari Bandara Kertajati menuju Tanah Suci, tentu ini akan membantu warga yang berada di kawasan Ciayumajakuning dan sebagian wilayah Jawa Tengah untuk menunaikan ibadahnya di Tanah Suci.
"Biasanya jamaah asal Ciayumajakuning dan Jateng yang berangkat umrah itu harus siap dengan macet-macet ketika ke bandara. Namun dengan adanya penerbangan umrah dari Bandara Kertajati itu sangat membantu sekali, minimal bisa meminimalisir kemacetan ketika perjalanan dari tempat tinggalnya ke bandara," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil