Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menegaskan, Kementerian Perdagangan berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, salah satunya dengan meningkatkan ekspor. Hal ini disampaikan pada Seminar Nasional yang diselenggarakan Fakultas Hukum, Universitas Mataram, hari ini, Senin (22/10) di Hotel Jayakarta Senggigi, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Enggartiasto Lukita menuturkan bahwa Kemendag melakukan beberapa langkah strategis untuk meningkatkan ekspor, yaitu dengan memfokuskan kembali ekspor dari produk primer ke produk industri atau olahan dan diversifikasi produk ekspor
"Selain itu, juga menjalin perjanjian perdagangan dengan negara mitra dagang baru, meningkatkan ekspor jasa dan ekonomi kreatif, mempromosikan produk-produk ekspor melalui Trade Expo Indonesia, forum bisnis, dan misi dagang," kata Enggartiasto Lukita dalam siaran pers.
Enggar memaparkan, guna memperluas akses pasar, Indonesia tengah melaksanakan perundingan Indonesia?EU CEPA dan perundingan bilateral dengan EFTA, Tunisia, Maroko, Mozambik, serta negara-negara nontradisional lain.
Selain itu, Kemendag tengah melakukan perundingan Asean+6 atau dikenal dengan?Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), yang terdiri atas 10 negara Asean, beserta China, India, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru.
Upaya peningkatan ekspor ini terus dilakukan karena selain investasi, ekspor merupakan salah satu kunci pertumbuhan ekonomi.
"Sesuai dengan amanat Presiden Joko Widodo, pertumbuhan ekonomi nasional hingga tiga tahun mendatang ditargetkan sebesar 5,4%. Target ini bisa tercapai jika didukung peningkatan ekspor dan investasi. Sedangkan, Kemendag menargetkan pertumbuhan ekspor sebesar 11% di 2018," kata Enggar.
Dalam paparannya, Enggar menyampaikan beberapa tantangan yang dihadapi dalam upaya peningkatan ekspor dan invetasi. Tantangan ini datang dari dalam maupun dari luar, yaitu meningkatnya penggunaan teknologi dan produk berbasis digital sejalan dengan dimulainya Era Industri 4.0 dan kembalinya sentimen proteksionisme dalam perdagangan global.
Berdasarkan data BPS yang diolah Kemendag, secara kumulatif ekspor nonmigas Januari?Juli 2018 mencapai US$94,21 miliar. Nilai ini tumbuh 11,1% dibanding periode yang sama?pada 2017 (yoy) yang sebesar US$84,83 miliar.
"Pencapaian kinerja ekspor tersebut memperkuat optimisme pencapaian target pertumbuhan ekspor nonmigas 11% tahun ini," pungkas Enggar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rosmayanti
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: