Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), angkat bicara mengenai pemberitaan sejarah pembangunan jembatan Suramadu. Terdapat narasi yang menyebutkan jembatan itu digagas Sukarno, disikapi Soeharto, dibangun Megawati, diresmikan SBY dan digratiskan oleh Jokowi.
SBY mengatakan, sebetulnya ia tidak ingin mengklaim sebuah karya pembangunan. Bahkan tidak suka dibentur-benturkan dengan Presiden Jokowi ataupun Megawati. Akan tetapi yang paling baik adalah saling menghormati di antara pemimpin bangsa. Namun ada yang perlu diluruskan soal pemberitaan tersebut.
"Dalam peresmian jembatan Suramadu dulu juga saya sampaikan banyak yang berjasa hingga terwujudnya jembatan Suramadu, dari satu presiden ke presiden yang lain. Mulailah dari Bung Karno, Pak Harto, Pak Habibie, Gus Dur, Ibu Megawati dan tentunya saya, waktu itu," ujarnya di Yogyakarta, Minggu (28/10/2018).
SBY pun tidak ingin mengingkari sejarah bangsa dan tak menampik bahwa proses awal pembangunan Suramadu dilaksanakan ketika era kepemimpinan Presiden Megawati. Namun proses pembangunan terhenti.
"Benar, yang memulai pembangunannya itu Presiden (ke-5) Megawati, itu nyata. Dalam perkembangannya pembangunan itu terhenti. Itulah sebabnya ketika saya meninjau ke lapangan langsung, berlayar di sekitar jembatan Suramadu yang pembangunannya terhenti, saya tidak pernah mengatakan mangkrak, mangkrak itu konotasinya negatif, pokoknya terhenti. Dan saya melaksanakan sidang kabinet di Pasuruan mengapa terhenti?" jelasnya.
Menurutnya, ada dua penyebabnya terhentinya proyek Suramadu diera Megawati yakni kurangnya alokasi anggaran di APBN dan kerja sama dengan Tiongkok.
"Segera kami carikan solusinya, dua-duanya, dan pembangunan kita lanjutkan hingga akhirnya tahun 2009 bisa kita resmikan," tambahnya.
Ia melanjutkan, hal itu merupakan kelaziman dalam sebuah pembangunan. Karena itu tidak perlu saling menarasikan sesuatu yang tidak tepat.
"Bu Megawati tentu punya jasa yang besar, presiden-presiden yang lain juga begitu," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim
Tag Terkait: