Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gencar Lakukan Pembangunan, Alasan Jokowi 'Keren'

        Gencar Lakukan Pembangunan, Alasan Jokowi 'Keren' Kredit Foto: Sekretariat Presiden
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pada kegiatan deklarasi Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) untuk Jokowi-Ma'ruf Amin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan alasan pemerintahan kabinet kerja gencar membangun infrastruktur.

        Jokowi mengatakan, pemerintah gencar bangun infrastruktur bukan karena ekonomi, alasan yang mendasari lainnya adalah persatuan. Sebab jika pembangunan infrastruktur hanya menjadi bahan politik semata, maka dirinya akan lebih memprioritas pembangunan di Pulau Jawa.

        "Pembangunan infrastruktur bukan hanya di Jawa. Sebetulnya kalau saya mau orang politik ya bangun saja di Jawa karena 60% penduduk di Jawa," ujarnya di Jakarta, Sabtu (3/11/2018).

        Ia menambahkan, hasil dari pembangunan infrastruktur pada pertumbuhan ekonomi lebih besar di pulau Jawa dibandingkan dengan pembangunan di wilayah lain. Apalagi, berdasarkan survei BPS Pulau Jawa masih berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Namun bukan alasan politik untuk melakukan pembangunan.

        "Pertumbuhan pasti akan meningkat lebih cepat tapi mengelola negara beda dengan bisnis, bukan urusan untung rugi tapi pemerataan. Bukan urusan ekonomi tapi persatuan," jelasnya.

        Menurut Jokowi, pembangunan infrastruktur yang sudah direalisasikan oleh pemerintah juga bukan pekerjaan yang mudah, apalagi banyak menyita waktu. Oleh karena itu, selama empat tahun memimpin, fokus pemerintahan kabinet kerja mempersatukan seluruh wilayah Indonesia dengan infrastruktur. Selain persatuan, dengan infrastruktur juga pemerintah bisa mewujudkan pemerataan ekonomi.

        "Kita berhitung juga masalah pemerataan persatuan Indonesia bagaimana menyatukan negara sebesar ini. Infrastruktur landasan negara ini untuk bersaing dengan negara lain. Tantangan semakin berat," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Irfan Mualim
        Editor: Irfan Mualim

        Bagikan Artikel: