Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ferry Juliantono mengatakan pernyataan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto merupakan ilustrasi untuk menggambarkan kesenjangan sosial dan ekonomi yang terjadi di Boyolali.
"Apa yang disampaikan Prabowo adalah komunikasi interaktif dan menyampaikan ilustrasi tentang kesenjangan," kata Ferry dalam konferensi pers di Media Center Prabowo-Sandi, di Jakarta, Selasa.
Anak buah Prabowo itu?mengatakan pernyataan "tampang Boyolali" itu karena pada umumnya masyarakat tidak bisa memasuki tempat-tempat mewah dan didapat diakses.?Ferry mengaku kaget dan menyayangkan adanya video Prabowo yang diedit dan dipotong secara sepihak sehingga ada kesan sepihak.
"Ketika potongan video yang diedit secara sepihak dijadikan sumber informasi dan itu digunakan Bupati Boyolali pada hari Minggu mengadakan acara melakukan mobilisasi massa, dan saat itu terjadi pembiasan isu yang sengaja upaya menggiring isu primordial," ujarnya.
Ferry mengatakan pihaknya mendapatkan bukti adanya mobilisasi massa yang terdapat unsur aparatur sipil negara dan bukti dokumentasi video pernyataan Bupati Boyolali yang mengeluarkan ujaran kebencian.?Dia mengatakan ujaran Bupati Boyolali yang menyebut Prabowo dengan kata-kata tidak pantas, tidak layak dilontarkan oleh seorang kepala daerah.
"Tapi pada pernyataan kemarin, kami menganggap itu sudah berlebihan sehingga harus disikapi juga secara serius. Sebab kalau ini didiamkan dan kemudian suasana yang harus kita jaga jelang Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif ini menjadi tercurigai," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat