Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Cinere, Magnet Properti di Selatan Jakarta

        Cinere, Magnet Properti di Selatan Jakarta Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
        Warta Ekonomi, Kuta, Bali -

        Berada di kawasan segitiga emas antara tiga wilayah, yaitu Depok (Jawa Barat), Tangerang (Banten), dan Jakarta (DKI Jakarta),? Cinere kini mulai dilirik oleh para pengembang. Berbatasan langsung dengan Jakarta Selatan, kawasan hunian favorit yang padat penduduk ini seiring waktu terus menunjukkan perkembangan yang terus membaik.

        Hal tersebut seiring dengan akan hadirnya infrastruktur berupa jalur tol yang menghubungkan Cinere dengan Jagorawi. Pembangunan akses jalan tol Brigif 2 dan Cinere-Pondok Cabe juga menjadi salah satu magnet bagi para pengembang untuk berekspansi ke wilayah selatan Jakarta ini.

        Tak hanya itu, keberadaan Bandara Pondok Cabe yang rencananya akan menjadi bandara komersial dan jalur MRT yang akan melewati wilayah ini juga memberikan nila tambah bagi properti di kawasan tersebut. Tak heran bila kenaikan harga tanah di kawasan Cinere bisa naik hingga 100 jutaan per tahun.

        Dalam satu tahun terakhir, Rumah.com Property Index mencatat kenaikan properti di kawasan Cinere pernah mencapai 6,51% di kuartal III-2017. Apalagi saat Tol Cinere-Serpong sudah rampung, diyakini mampu mengurai kemacetan yang biasa terjadi di wilayah tersebut serta berimbas pada nilai investasi yang bakal meningkat tajam.

        Pembangunan Tol Cinere-Serpong mendorong kenaikan harga tanah. Mulanya, harga tanah di pemukiman sekitar Rp2 juta per m2.? Namun, harga tanah naik setelah adanya pembangunan Tol Cinere-Serpong. Saat ini harganya telah berubah. Berdasarkan keterangan dari warga setempat, untuk tanah yang berada di bagian dalam kampung menjadi sekitar Rp4 juta per m2. Sementara, yang terletak di pinggir jalan besar Rp9 juta per m2.

        Tak hanya itu, pertumbuhan ekonomi di kawasan ini juga menjadikan kawasan Cinere sebagai sunrise properti baru di kawasan penyangga Ibukota. Secara geografis, Cinere adalah wilayah yang paling dekat dengan ibukota, Jakarta dibanding wilayah selatan lainnya. Cinere juga sudah memiliki infrastruktur yang sangat mendukung, seperti ruas tol Martadinata dan Cijago yang tentu juga akan membuat kawasan ini semakin menarik.

        Direktur Research and Consultancy Savills Indonesia, Anton Sitorus, mengatakan bahwa dengan maraknya pembangunan infrastruktur di suatu kawasan bisa menjadi magnet bagi para konsumen untuk memilih properti.

        "Masyarakat saat ini cenderung selalu menghubungkan rencana pembelian rumah dengan akses untuk transportasi. Daerah dengan kemudahan akses transportasi yang baik akan sangat diminati apabila ada di perumahan yang dipilihnya tersebut," kata Anton, beberapa waktu lalu.

        Stevie Faverius Jaya, Sales & Marketing Associate Director SouthCity, kawasan superblock di Pondok Cabe, Cinere yang dikembangkan oleh PT Setiawan Dwi Tunggal, mengatakan pihaknya melihat kawasan ini sangat potensial untuk dikembangkan sebagai satu kawasan superblock.

        "Apalagi jika tol Brigif sudah terbangun maka perjalanan ke Jakarta akan lebih mudah. Ini juga bisa menjadi magnet untuk para konsumen yang mencari hunian di pinggiran Jakarta," ujar dia dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Kuta, Bali,?Kamis (8/11/2018).

        Stevie meyakini keberadaan proyek SouthCity di kawasan tersebut dapat menjadi pilihan para investor properti yang diminati. Pasalnya, berdasarkan data BPS Provinsi Jawa Barat dengan pertumbuhan ekonomi tahun ini yang mencapai 6,14%, diprediksi dapat mendongkrak nilai aset di kawasan tersebut.

        SouthCity merupakan kawasan kota baru yang menyediakan konsep hunian yang terintegrasi dengan fasilitas berskala internasional. Lokasi proyek mixed use ini cukup strategis berada di antara tiga provinsi yaitu DKI Jakarta (Jakarta Selatan), Jawa Barat (Depok), dan Banten (Tangerang Selatan).

        Di kawasan ini nantinya juga akan berdiri apartemen The Parc, sebuah hunian high rise yang memiliki konsep coliving untuk menciptakan gaya hidup yang seimbang. The Parc adalah sebuah hunian dalam lingkungan modern yang tidak hanya menjadi tempat tinggal untuk beristirahat, tetapi tempat yang bisa berinteraksi dengan komunitas serta tempat yang memberikan inspirasi pada penghuninya.

        The Parc yang berada di area seluas 15.500m2 di mana 75%-nya digunakan untuk daerah hijau ini memiliki tiga jenis unit size (tipe), mulai dari tipe Studio (22,55m2) yang dijual dengan harga Rp357 juta, 1 Bedroom (30,06-36,33m2) harga mulai Rp472 juta, dan 2 Bedroom (45,10m2) dijual mulai Rp707 jutaan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Cahyo Prayogo
        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: