Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kubu Oposisi Serang Ma'ruf Amin, PSI Bilang Begini

        Kubu Oposisi Serang Ma'ruf Amin, PSI Bilang Begini Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Disebuah kesempatan, calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01, Ma'ruf Amin, menyebut hanya orang 'buta' dan 'budek' yang tidak bisa melihat prestasi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK). Atas pernyataan itu, sejumlah politisi terutama kubu oposisi memprotes hal tersebut. Namun berbeda dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

        Sekjen PSI, Raja Juli Antoni (Toni) mengatakan istilah yang dipakai oleh Ma'ruf Amin yakni buta dan budek, bukan dalam konteks fisik dan diucapkan tanpa ada kemarahan.

        "Kyai Ma'ruf adalah ulama besar. Ulama yang sudah 'mapan' secara spiritual dan emosional. Jadi tidak ada kemarahan dalam nada bicaranya ketika mengatakan 'budek dan buta'," ujarnya di Jakarta, Senin (12/11/2018).

        Bahkan, lanjut Toni, pasangan Jokowi itu justru menggunakan bahasa di Alquran yang biasa digunakan santri sehari-hari. Istilah 'budek-buta' dipakai untuk mendeskripsikan orang-orang yang tidak mau menerima kebenaran mesti sudah berulang-ulang kali didakwahkan.

        "Dalam Surat Al-Baqarah ayat 18 Allah berfirman: Mereka pekak, bisu, buta maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar)," katanya.

        "Ayat ini dalam konteks Indonesia menggambarkan orang-orang yang tidak menerima fakta keberhasilan pembangunan yang dilakukan Pak Jokowi. Bahkan mereka memanipulasi data hanya untuk mencerca dan mendelegitimasi pemerintah," lanjutnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Irfan Mualim
        Editor: Irfan Mualim

        Bagikan Artikel: