Unjuk rasa spontan dari para pengemudi ojek online (ojol) terkait pernyataan capres nomor urut 02, Prabowo Subianto yang meluas hingga ke Kabupaten Pamekasan, Madura. Namun unjuk rasa ini harus dibubarkan karena tidak mengantongi surat izin.
Salah satu peserta unjuk rasa, Feri Suwandi, mengatakan dirinya memprotes pernyataan Ketum Partai Gerindra tersebut. Karena itu meminta Prabowo meminta maaf terhadap seluruh driver ojek online di Indonesia.
"Kami protes pernyataan 'menyayangkan banyaknya generasi bangsa yang memilih jadi ojek' oleh Prabowo. Kami menuntut Prabowo untuk meminta maaf terhadap seluruh driver ojek online Indonesia," ujarnya di Pamekasan, Sabtu (24/11/2018).
Namun aksi protes yang berlangsungbaru sekitar 30 menit kemudian terpaksa dibubarkan. "Aksi tersebut tidak dilengkapi dengan surat izin pemberitahuan," kata Kasat Intel Polres Pamekasan, AKP Joko Santoso.
Para pengunjuk rasa akhirnya memilih menuruti imbauan polisi dan membubarkan diri dengan tertib.
Seperti halnya di daerah lain, para perwakilan ojol di Pamekasan juga menggelar orasi sembari membawa berbagai poster yang berisi protes kepada Prabowo. Poster-poster itu bertuliskan antara lain 'Profesi Kami Barokah untuk Keluargaku', 'Kami Tidak Simpati Pernyataanmu' dan 'Sepantasnya Prabowo Minta Maaf'.
Unjuk rasa serupa juga digelar sejak pagi oleh komunitas atau paguyuban ojek online di beberapa kota di Jawa Timur, seperti Malang, Tuban, Surabaya, Bangkalan dan Tulungagung. Tuntutan mereka rata-rata sama, yaitu permintaan maaf dari Prabowo terkait pernyataannya dalam Indonesia Economic Forum 2018 beberapa waktu lalu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim