Jepang Larang Instansi Pemerintah Jalin Kerja Sama dengan Huawei dan ZTE

Jepang berencana untuk melarang pembelian peralatan pemerintah dari Huawei Technologies Co Ltd dan ZTE Corp China untuk meningkatkan pertahanannya terhadap kebocoran intelijen dan serangan cyber.

Surat kabar Yomiuri, yang pertama kali melaporkan berita sebelumnya pada Jumat (7/12/2018), mengatakan pemerintah diharapkan untuk merevisi aturan internal pada pengadaan sejak Minggu (10/12/2018).

Jepang tidak berencana untuk secara khusus menyebutkan nama Huawei dan ZTE dalam revisi, tetapi akan menempatkan langkah-langkah yang ditujukan untuk memperkuat keamanan yang berlaku bagi perusahaan, ungkap sumber yang mendapat penjelasan tentang masalah tersebut, seperti dikutip dari The Star, Jumat (7/12/2018).

Langkah ini mengikuti keputusan oleh Amerika Serikat tahun ini untuk melarang pembelian perangkat Huawei oleh badan pemerintah.

Badan-badan intelijen AS menuduh Huawei terkait dengan pemerintah China dan peralatannya dapat berisi "ruang belakang" atau backdoors untuk digunakan oleh mata-mata, meskipun tidak ada bukti yang diproduksi secara publik dan pihak Huawei juga telah menolak klaim tersebut.

Australia dan Selandia Baru baru-baru ini juga telah memblokir Huawei dari membangun jaringan 5G. Grup BT Inggris mengatakan pada hari Rabu mereka juga menghapus peralatan Huawei dari inti operasi seluler 3G dan 4G yang ada dan tidak akan menggunakan perusahaan untuk jaringan berikutnya.

Juru bicara pemerintah Jepang, Yoshihide Suga, menolak berkomentar. Namun dia mencatat bahwa negara itu telah melakukan komunikasi yang erat dengan Amerika Serikat pada berbagai bidang, termasuk cybersecurity.

"Cybersecurity menjadi isu penting di Jepang, Kami akan mengambil langkah tegas untuk melihatnya dari berbagai perspektif," pungkasnya.