Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra tidak memaksakan kadernya untuk memilih atau mendukung pasangan capres-cawapres yang bertarung di Pilpres 2019.
Yusril mengatakan, dirinya memahami dinamika yang berkembang terkait kabar dukungan pribadinya kepada Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Karena itu, ia bakal bersikap terbuka apabila nantinya ada kader yang memutuskan berbeda pilihan, misalnya mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Keputusan finalnya nanti pada rakernas yang akan kami gelar pada Januari. Di sana nanti kami umumkan secara resmi kemana arah dukungan PBB," ujarnya di Jakarta, Senin (17/12/2018).
Yusril menegaskan, pihaknya akan berupaya mendorong kader termasuk para caleg untuk mendukung apapun keputusan rakernas. Namun juga partai tidak akan melarang jika nantinya ada kader atau caleg yang ikut mengkampanyekan pasangan capres-cawapres yang berbeda dengan keputusan rakernas.
"Pada dasarnya kami demokratis, menghargai perbedaan. Permintaan saya cuma jangan saling menjatuhkan. Jangan saling menjelekkan yang berakibat PBB jadi terpecah belah," jelasnya.
Siapapun presiden pilihan, Yusril lebih menekankan kepada para kader khususnya caleg untuk fokus memenangkan suara di daerah pemilihan masing-masing. Hal ini karena target suara PBB dapat terpenuhi, yakni sebesar 6% suara nasional serta keterwakilan di DPR RI.
"Saya harap soal capres tidak perlu berpolemik. Kita dorong caleg untuk meraih suara sebanyak-banyaknya di dapilnya," katanya.
Menurutnya, siapapun yang menang, Jokowi atau Prabowo, yang penting umat Islam dan partainya berjaya.
"Kita berjuang habis-habisan untuk partai kembali berjaya. Kepada masyarakat yang punya hak pilih, saya mohon juga agar tetap memilih PBB di pemilu nanti," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim