Presiden Rusia Vladimir Putin telah meminta pemerintah untuk mengambil kebijakan terkait dengan musik rap setelah sejumlah konser dibatalkan di seluruh negeri.
"Upaya untuk melarang musik rap itu tidak mungkin dan negara harus memainkan peran lebih besar dalam mengendalikannya," ujar Putin.
"Kementerian Kebudayaan Rusia akan menemukan cara terbaik untuk "menavigasi" konser di kalangan pemuda," tambahnya, seperti dikutip dari BBC, Senin (17/12/2018).
Komentarnya datang setelah rapper Rusia Husky ditangkap setelah beberapa konsernya juga dibatalkan. Pada bulan Desember, pihak berwenang di kota selatan Krasnodar membatalkan sebuah konsernya yang dituduh membawa "ekstremisme".
Musisi bernama nama asli Dmitry Kuznetsov kemudian dipenjara selama 12 hari setelah tampil untuk penggemarnya di sebuah atap mobil. Berbicara pada pertemuan Dewan Presiden untuk Kebudayaan dan Seni di St Petersburg, Presiden Putin mengatakan terakit dengan musik rap harus dihadapi dengan cara yang hati-hati.
"Namun, apa yang saya benar-benar setujui adalah bahwa jika tidak mungkin untuk menghentikannya, itu harus diambil alih dan dinavigasi dengan cara tertentu," katanya.
Presiden Putin juga menyatakan keprihatinan khusus tentang penyalahgunaan narkoba di kalangan anak muda.
"Rap dan [bentuk-bentuk seni] modern lainnya tertuju pada tiga pilar yaitu seks, obat-obatan dan protes," katanya.
"Saya paling khawatir tentang narkoba. Ini adalah jalan menuju degradasi suatu bangsa," ungkapnya.
Putin juga mengatakan jika dia khawatir tentang 'bad language' di rap, dan juga mengatakan jika dia telah berbicara dengan seorang ahli bahasa terkait hal itu.
Ketika ahli bahasa tersebut menjelaskan kepadanya bahwa mengumpat adalah "bagian dari bahasa Rusia", Putin lalu membandingkannya dengan tubuh manusia, dengan sebuah candaan bahwa "kita memiliki semua jenis bagian tubuh, dan kita juga tidak selalu menempatkan mereka di layar sepanjang waktu," pungkasnya.
Pemerintah Rusia telah lama memiliki hubungan yang rumit dengan musik. Band protes feminis Pussy Riot mengklaim dinas intelijen Rusia meracuni Pyotr Verzilov awal tahun ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait: