Penetrasi internet di Indonesia berkembang dengan pesat, yaitu dari 25,37% pada 2016 menjadi 32,34% pada 2017.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto, mengatakan peningkatan penetrasi ini semakin mendukung langkah pemerintah untuk mengoptimalkan ekonomi digital sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi.
?Hal ini dapat mendorong perkembangan penggunaan internet dalam aktivitas ekonomi atau fenomena digital economy," Kata Suhariyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (17/12/2018).
Menurutnya, salah satu indikator yang dapat menggambarkan fenomena tersebut adalah korelasi antara indikator persentase penduduk yang menggunakan internet dengan produk domestik regional bruto (PDRB) per kapita yang menunjukkan hubungan positif sebesar 0,723.
Pada kesempatan tersebut, Suhariyanto juga memaparkan soal Indeks Pembangungan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia tahun 2017 yakni sebesar 4,99 pada skala 0-10.IP-TIK merupakan suatu ukuran standar yang dapat menggambarkan tingkat pembangunan teknologi informasi dan komunikasi suatu wilayah, kesenjangan digital, serta potensi pengembangan TIK.
"Semakin tinggi nilai indeks menunjukkan potensi dan progres pembangunan TIK suatu wilayah lebih optimum. Sebaliknya, semakin rendah nilai indeks menunjukkan pembangunan TIK di suatu wilayah masih belum optimum," ujar Suhariyanto.
IP-TIK Indonesia 2017 meningkat menjadi 4,99 dari 4,34 pada 2016. IP-TIK level provinsi mengalami peningkatan dari 2016 ke 2017, dengan provinsi dengan IP-TIK tertinggi pada 2017 adalah DKI Jakarta yang mencapai angka 7,61. Sedangkan IP-TIK terendah adalah Papua dengan angka 2,95.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: