Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Indonesia Dilaporkan Sebagai Negara Penerima Panggilan Spam Paling Tinggi

        Indonesia Dilaporkan Sebagai Negara Penerima Panggilan Spam Paling Tinggi Kredit Foto: Unsplash
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Indonesia dilaporkan sebagai negara yang menerima panggilan spam terbanyak di Asia Tenggara. Informasi tersebut dilaporkan oleh layanan ID pemanggil, Truecaller, Selasa dan dikutip oleh The Verge pada Rabu (19/12/2018).

        Berdasarkan data dari Truecaller yang di akses Warta Ekonomi pada Rabu siang, pengguna mereka menerima hampir 10 panggilan spam per bulannya.

        "Bank dan jasa keuangan paling sering melakukan panggilan spam dengan menawarkan produk dan jasa. Ada pula yang menyalahgunakan nama mereka untuk melakukan penipuan," begitulah bunyi laporan dari Truecaller.

        Adapun, detail dari panggilan spam yang terjadi di Indonesia, yakni: (1) layanan finansial (41%), (2) operator (20%), (3) asuransi (20%), (4) penipuan (10%), dan (5) panggilam gangguan (9%).

        Secara global, panggilan spam tumbuh 300% pada tahun ini. Namun, ada pula beberapa negara yang mengalami penurunan panggilan spam, seperti Amerika Serikat.

        "Dalam satu tahun, Amerika Serikat turun dari peringkat kedua menjadi ke-8 dalam hal menerima panggilan spam di dunia," tulis Truecaller.

        Para pengguna Truecaller di Amerika Serikat dilaporkan menerima sekitar 17 panggilan per bulan, turun dari 21 panggilan pada 2017. Sebagian besar panggilan membahas tentang asuransi atau penagihan utang.

        Pihak berwenang masih mencoba untuk menindak penelepon ilegal yang mengganggu pengguna komunikasi. Komisi Perdagangan Federal telah pertimbangkan berbagai peraturan untuk menangani masalah ini. Pelaku panggilan spam berisiko terkena denda sebesar US$82 juta.

        Brazil: Negara dengan Jumlah Panggilan Spam Terbanyak di Dunia

        Pengguna Truecaller di Brazil mendapatkan rata-rata panggilan spam sebesar 37 per bulan. Hal tersebut kabarnya berkaitan dengan panggilan dari operator telekomunikasi dan panggilan terkait pemilihan umum. Sementara, India yang tahun lalu berada di posisi pertama, turun ke posisi kedua dengan penurunan 1,5%.

        Secara total, pengguna Truecaller menerima 17,7 miliar panggilan spam sejak Januari hingga Oktober 2018. Laporan tersebut menghitung panggilan sebagai spam berdasarkan algoritma dan aduan pengguna secara manual.

        Namun, Truecaller tidak menghitung data di luar basis pelanggannya. Laporan laim dari layanan pemblokiran Robocall menyebutkan, 28,5 miliar panggilan spam terjadi di Amerika Serikat dalam 8 bulan pertama tahun ini, dilansir dari The Verge.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tanayastri Dini Isna
        Editor: Kumairoh

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: