BNPB Prediksi Banjir, Longsor, dan Puting Beliung Dominasi Bencana Tahun Depan
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Willem Rampangilei, mengatakan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan puting beliung akan mendominasi bencana pada 2019.
"Diprediksi bencana hiderometeorologi akan terus mendominasi," ujarnya di Jakarta, Rabu (19/12/2018).
Diperkirakan lebih dari 2.500 bencana akan terjadi di seluruh wilayah Indonesia. BNPB pun memprediksi 95 persennya adalah bencana hidrometerologi. Penyebabnya, masih meluas kerusakan daerah aliran sungai (DAS), laju kerusakan hutan, lingkungan, perubahan penggunaan lahan, dan tingginya kerentanan tanah di hampir seluruh wilayah Indonesia. Meski begitu, musim penghujan dan kemarau akan berlangsung normal.
"Musim akan tetap normal. Tidak ada EL Nino dan La Nina yang menguat," katanya.
Selain itu, puncak tingginya curah hujan diprediksi akan terjadi pada Januari. Hal ini menurut Willem perlu diantisipasi sejak Desember 2018. Sementara potensi tinggi bencana banjir dan longsor berada di sebagian besar wilayah Sumatra, Jawa, Kalimantan dan Nusa Tenggara.
"489 kabupaten/kota berada di daerah bahaya sedang-tinggi, dengan jumlah penduduk terpapar dari bahaya sedang-tinggi sebanyak 63,7 juta jiwa," jelasnya.
Sedangkan untuk longsor ada 441 kabupaten dan kota yang akan terpapar bahaya. Kebakaran hutan pun masih akan terjadi, namun penanganannya akan jauh lebih baik.
Bencana geologi pada 2019 diprediksi akan terjadi dengan rata-rata 500 kejadian setiap bulan. Jumlah bencana geologi akan meningkat karena ditemukan 214 sesar aktif baru pada 2016 lalu.
"Lalu ditemukan ada yang baru nih, 214 (sesar aktif), sehingga ditemukan 295 sesar aktif," imbuhnya.
Tidak hanya itu, potensi tsunami pun tidak dapat diprediksi dengan tepat karena gempa bumi tidak dapat diprediksi secara pasti. Namun, peringatan dini potensi tsunami kini sudah lebih baik.
Terkait erupsi gunung api terdapat 1 gunung dengan status awas yaitu Gunung Sinabung, Sumatera Utara, dua gunung dengan status siaga dan 18 gunung dengan status waspada. Bahaya sedang-tinggi erupsi gunung berapi diprediksi akan membahayakan 75 kabupaten dan kota dengan jumlah penduduk 3,5 juta jiwa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim
Tag Terkait: