Ada yang patut dibanggakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, dibanding pendahulunya, Sudirman Said. Jonan, yang mulai menjabat sebagai Menteri ESDM mulai 14 Oktober 2016, tampaknya mampu memberikan hasil yang lebih baik ketimbang SS, yang menjabat Menteri ESDM antara 27 Oktober 2014 sampai 27 Juli 2016.
Untuk urusan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), misalnya. Realisasi pada tahun 2015 hanya Rp117,8 triliun. Kemudian pada tahun 2016 turun menjadi Rp79,1 triliun.
Nah, pada masa Jonan, angkanya melesat menjadi Rp132 triliun pada tahun 2017 dan sebesar Rp217,5 triliun pada 2018.
"Keduanya di atas target, yakni tahun 2017 mencapai 119% dari target Rp111,3 trilun dalam APBN-P 2017. Kemudian tahun 2018 realisasinya 181% dari target APBN 2018 sebesar Rp120,5 trilun," ujar Jonan di depan para pemimpin redaksi nasional, belum lama ini.
Baca Juga:?Misbakhun Banggakan Keberhasilan Jokowi Capai Target Penerimaan Negara
Menurut Jonan, pada tahun 2018 sekitar 53,4% PNBP nasional berasal dari sektor ESDM. Di mana total realisasi PNBP nasional tahun 2018 adalah Rp407,1 triliun yang mana Rp217,5 triliun berasal dari sektor ESDM.
Yang juga membanggakan Jonan adalah makin tercapainya program energi berkeadilan. "Yakni menyediakan energi secara merata dengan harga terjangkau," ujarnya.
Untuk realisasi BBM Satu Harga, misalnya, kini sudah mencapai 131 titik. Nah, kalau dulu harga BBM di Kabupaten Puncak, Papua Rp100 ribu per liter; di Nunukan, Kaltara Rp40 ribu per liter; Pegunungan Arfak, Papua Barat, Rp30 ribu per liter. Kini semua sama, yakni Rp5.150 untuk solar dan Rp6.450 untuk premium.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhamad Ihsan
Editor: Cahyo Prayogo