- Home
- /
- Government
- /
- Government
Penerimaan PNBP Turun 19,8%, Dipengaruhi Dividen BUMN dan Harga Minyak
Kredit Foto: Youtube
Pemerintah mencatat penerimaan negara bukan pajak (PNBP) hingga 30 September 2025 sebesar Rp344,9 triliun, atau 72,3% dari outlook. Realisasi ini turun 19,8% dibandingkan periode sama 2024 yang mencapai Rp430,3 triliun.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan, penurunan tersebut utamanya disebabkan oleh perubahan mekanisme penyaluran dividen BUMN pasca penerapan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025.
"Sejak dikeluarkannya Undang-Undang 1 2025, maka dividen BUMN itu disetorkan kepada Danantara, sehingga KND ini kita sudah anggap penerimaan dari KND kita sudah anggap 100 persen, 11,8 triliun sudah kita anggap 100 persen," jelas Suahasil dalam konferensi pers APBN Kita Edisi Oktober 2025, dikutip Jumat (17/10/2025).
Baca Juga: Dividen BUMN Masuk Danantara, Kantor Purbaya Catat Setoran PNBP Baru Rp344,9 triliun
Selain faktor regulasi, turunnya harga minyak dunia turut menekan penerimaan sumber daya alam (SDA) migas. Realisasi PNBP SDA migas tercatat Rp73,3 triliun atau 64% dari outlook, sedangkan PNBP SDA nonmigas seperti mineral, kehutanan, dan panas bumi mencapai Rp86,3 triliun atau 74,7% dari outlook.
Kategori PNBP lainnya, yang mencakup layanan kementerian/lembaga (K/L) dan badan layanan umum (BLU), mencapai Rp103,3 triliun (76%) dan Rp70,2 triliun (70,7%). Secara keseluruhan, meskipun beberapa komponen menunjukkan progres baik, kontribusi totalnya belum mampu menutupi penurunan dari sektor SDA migas dan dividen BUMN.
Baca Juga: KLH/BPLH Catat PNBP Rp509 Miliar, Lampaui Target 543%
"Tahun ini 344,9 triliun rupiah atau penurunan sebesar 19,8 persen. Salah satunya adalah karena dividen BUMN tidak masuk kembali, tidak masuk ke APBN. Tapi ada sebab lainnya, sebab lainnya adalah termasuk harga minyak yang lebih rendah, tadi Pak Menteri telah menunjukkan harga lebih rendah dibandingkan tahun lalu dan itu memiliki dampak kepada penerimaan negara bukan pajak kita yang berupa royalties ataupun setoran-setoran SDA Migas," jelas Suahasil.
Mengutip dari data yang dipaparkan oleh Suahasil, tren penerimaan PNBP bulanan sepanjang 2025 relatif stabil di kisaran Rp37 triliun–Rp41 triliun, lebih rendah dari rata-rata tahun sebelumnya yang mencapai Rp48–Rp78 triliun. Penurunan ini mengonfirmasi tekanan pada kinerja penerimaan negara akibat faktor eksternal seperti harga komoditas serta dampak transisi kebijakan keuangan negara yang baru.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement