Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tim Prabowo-Sandi Panik, 'Boroknya' Mulai Terkuak

        Tim Prabowo-Sandi Panik, 'Boroknya' Mulai Terkuak Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin menyebut Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno panik dengan pernyataan Jokowi soal adanya elite yang memakai konsultan asing.

        Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Johnny G Plate, menganggap Jokowi sudah membuka 'borok' BPN Prabowo-Sandi.

        "BPN justru panik dengan mulai terkuaknya borok-borok paslon 02," ujarnya di Jakarta, Senin (4/2/2019).

        "Tentu akan berdampak pada menurunnya elektabilitas Prabowo-Sandi, yang dalam beberapa bulan terakhir ini tren stagnansi tertahan di bawah 35 persen," lanjutnya.

        Karena itu, Johnny meminta tim Prabowo terang-terangan soal pemakaian konsultan asing di Pilpres 2019. Jika tidak, Prabowo disebut Johnny sudah membohongi rakyat.

        "Prabowo harus terbuka terkait hal ini. Jika Prabowo berusaha menutupi hal ini, itu akan sama dengan metode membohongi rakyat Indonesia," katanya.

        Johnny juga berbicara soal izin bekerja konsultan asing yang diduga dipakai Prabowo. Menurutnya, tim Prabowo bisa dikatakan pro-asing.

        "Jika ada konsultan politik yang bekerja di Indonesia tanpa memenuhi syarat izin kerja, maka seharusnya segera dideportasi. Selanjutnya, pantas jika banyak pihak bertanya siapa sebenarnya yang pro-asing dan memperkerjakan tenaga asing," jelasnya.

        Sebelumnya, soal antek asing Jokowi awalnya menuding elite yang menggunakan propaganda Rusia memakai jasa konsultan asing. Namun Jokowi tidak menyebut siapa elite tersebut.

        Jokowi menyebut, dirinya kerap dituding sebagai antek asing. Namun hal itu ditepisnya dengan kebijakan pemerintah mengambil alih Blok Rokan, Blok Mahakam, dan kepemilikan saham 51 persen di PT Freeport.

        "Yang antek asing siapa? Jangan begitu dong. Maksudnya, jangan nunjuk-nunjuk dia antek asing, padahal dirinya sendiri antek asing. Nggak mempan antek asing, ganti lagi," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Irfan Mualim
        Editor: Irfan Mualim

        Bagikan Artikel: