Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        4 Faktor Ini Penyumbang E-Commerce Indonesia Tumbuh Cepat

        4 Faktor Ini Penyumbang E-Commerce Indonesia Tumbuh Cepat Kredit Foto: Dina Kusumaningrum
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Melissa Ries, General Manager Tibco untuk Asia Pasifik dan Jepang, menyebut sektor e-commerce Indonesia merupakan salah satu yang paling menjanjikan di Asia, mengingat populasinya yang besar, pesatnya pertumbuhan kelas menengah dengan daya beli yang semakin tinggi, dan kebiasaan belanja yang semakin modern.

        Dengan populasi lebih dari 250 juta jiwa dibarengi dengan majunya penggunaan internet, Indonesia yang berbasiskan negara kepulauan ini dapat menawarkan pasar yang berkembang pesat untuk belanja online yang diperkirakan akan mencapai US$130 miliar pada 2020.

        Perspektif e-commerce Indonesia mengalami investasi sedikitnya US$2,5 miliar selama tiga tahun terakhir, membuka jalan bagi bisnis untuk mendaftarkan dan menjual produk mereka secara daring. Pada 2015 saja, terdapat 18 juta pembeli online di Indonesia. Google dan Temasek memprediksi angka ini tumbuh menjadi 119 juta pada 2025.

        Baca Juga: Punya Bisnis di E-Commerce? 6 Tren Perdagangan Digital di 2019 Ini Wajib Diketahui

        Baca Juga: Di Era Ketidakpastian, Ini Dia Jurus Jitu Perluas E-Commerce ke Kancah Internasional

        Setidaknya ada empat faktor utama yang berkontribusi terhadap pertumbuhan cepat e-commerce di Indonesia menurut Melissa Ries:

        1. Peningkatan penetrasi telepon pintar.

        2. Kelas menengah yang berkembang dengan pendapatan yang lebih besar.

        3. Investasi asing dalam platform e-commerce oleh perusahaan terkemuka dari Tiongkok dan Barat, khususnya melalui joint ventures atau hubungan mitra yang signifikan, misalnya Lazada-Alibaba, Go-Jek-Tencent-KKR, dan Tokopedia-Alibaba.

        4. Derasnya evolusi infrastruktur pembayaran yang memungkinkan konsumen tanpa rekening bank untuk melakukan pembelian online.

        Selain yang disebutkan di atas, media sosial seperti Facebook dan Instagram juga menjadi pemicu ledakan e-commerce di Indonesia.

        Saat ini, masyarakat di Asia Tenggara mengandalkan cara digital untuk membeli produk dan layanan, hal ini membantu ekonomi internet di kawasan ini berkembang menjadi lebih dari US$50 miliar.

        Lebih dari 60% orang di wilayah ini melakukan riset online sebelum membeli di dalam toko, sementara 27% meneliti di dalam toko sebelum membeli secara online.

        Sampai baru-baru ini, distributor terkemuka di bidang fesyen, peralatan rumah tangga, perangkat keras, dan bahan makanan ragu bekerja sama dengan situs e-commerce karena ada persepsi yang mengatakan hal tersebut akan merusak penjualan tradisional mereka. Namun, persepsi ini perlahan berubah dan hampir semua pemain besar telah mendaftar atau berkolaborasi dengan situs lokal.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ning Rahayu
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: