Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Era Ketidakpastian, Ini Dia Jurus Jitu Perluas E-Commerce ke Kancah Internasional

Di Era Ketidakpastian, Ini Dia Jurus Jitu Perluas E-Commerce ke Kancah Internasional Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menyaksikan perubahan politik, perang dagang, dan penyesuaian kebijakan moneter saat ini terasa tidak mungkin untuk memperluas komunitas bisnis. Namun, jangan putus asa dulu. Sektor e-commerce masih berikan harapan untuk mengalami perluasan dan pertumbuhan. Peluang itu masih ada!

Berikut adalah tiga titik terang e-commerce yang dapat difokuskan oleh bisnis untuk membantu tetap mengikuti perkembangan lingkungan ritel yang dinamis dan mengubah preferensi konsumen:

Akses pasar konsumen yang muncul

Baca Juga: Punya Bisnis di E-Commerce? 6 Tren Perdagangan Digital di 2019 Ini Wajib Diketahui

E-commerce semakin multilateral. Ketika daya beli konsumen meluas dan infrastruktur digital menjadi lebih canggih secara global, bisnis perlu mengidentifikasi dan mengakses pasar negara berkembang dengan potensi yang tepat.

Mengakses pasar konsumen yang berkembang ini membantu bisnis mendiversifikasikan aliran pendapatan mereka, yang membantu membangun ketahanan dan stabilitas yang lebih besar ketika pertumbuhan melambat di pasar lain.

Dikenal karena sesuatu, selain harga produk yang rendah

Perubahan kebijakan perpajakan dan perdagangan yang terkait dengan barang online dapat berpotensi mempengaruhi pembeli yang sensitif terhadap harga, dan berdampak pada penjualan online. Namun, merujuk data dari Entrepreneur.com (7/2/2019), survey telah menunjukkan bahwa di Asia Pasifik, harga bukan satu-satunya pendorong untuk pembelian online.

Baca Juga: E-Commerce Indonesia Diprediksi Tumbuh 8 Kali Lipat Tahun Ini

Hampir setengah dari konsumen, yakni 49 persen dari mereka  berbelanja secara internasional karena memungkinkan mereka untuk membeli barang-barang berkualitas tinggi dan 48 persen lainnya mendapatkan akses ke barang-barang yang tidak ditemukan di negara mereka sendiri.

Perilaku pembelian konsumen juga menginformasikan sikap online mereka. Untuk produk unik atau khusus, beberapa konsumen bersedia membayar mahal. Tetapi, untuk produk pasar massal yang telah menjadi komoditas, mereka akan mencari opsi termurah yang tersedia bagi mereka dari mana saja di dunia online.

Tingkatkan pengalaman konsumen secara keseluruhan

Pengalaman ritel dan layanan yang sempurna memegang kunci untuk berhasil dalam lingkungan belanja saat ini. Karena proporsi penjualan ritel yang lebih besar berasal dari online, bisnis perlu memahami lanskap konsumen yang berubah dan terus-menerus meningkatkan pengalaman pembeli untuk melindungi terhadap kenaikan harga.

Baca Juga: Kondisi Pasar E-commerce di 2019

Dengan e-commerce, kebutuhan untuk memberikan pengalaman keseluruhan yang sangat baik lebih penting daripada sebelumnya untuk mempertahankan pelanggan.

Penelitian ini mengidentifikasi bahwa hambatan utama sebanyak 29 persen untuk perdagangan elektronik adalah lintas batas sebagai biaya pengiriman, selanjutnya 24 persen sebab proses pengembalian yang sulit, lalu 23 persen kekhawatiran tidak menerima barang dan sisanya, 22 persen karena kurangnya bantuan yang dirasakan.

Bisnis perlu berpikir di luar dimensi sempit produk mereka sendiri dan memastikan bahwa mereka mengintegrasikan solusi logistik tanpa batas untuk pengiriman dan pengembalian barang serta menegakkan standar tinggi layanan pelanggan untuk merebut pangsa pasar.

Memastikan bahwa pembayaran dapat dilakukan dengan aman dan memberikan opsi untuk membayar dalam mata uang lokal konsumen adalah beberapa pendorong utama yang mendorong pembelian lintas batas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: