Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tinjau Wirausaha Pertanian di Ciamis, Menteri BUMN Klaim Pendapatan Petani Meningkat

        Tinjau Wirausaha Pertanian di Ciamis, Menteri BUMN Klaim Pendapatan Petani Meningkat Kredit Foto: Kementerian BUMN
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno hari ini,?Rabu (27/2/2019), melakukan peninjauan kegiatan operasional pabrik pengolahan gabah di Sentral Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) di Desa Neglasari, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

        SPBT Pamarican merupakan salah satu bagian dari program CSR Bank Mandiri dalam rangka mendukung program kewirausahaan pertanian yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan usaha desa.

        Usai mengikuti program kewirausahaan pertanian tersebut, pendapatan kelompok tani di Desa Neglasari meningkat menjadi Rp29,8 juta setiap panen, dari sebelumnya hanya Rp19,8 juta per panen.

        Baca Juga: Berkunjung ke Lumajang, Menteri Rini Temui Petani-Petani Sukses di Hutan Sosial

        "Kehadiran SPBT modern dan ramah lingkungan telah meningkatkan nilai tambah usaha petani Pamarican. Gabah didapatkan dari petani sekitar kemudian diolah menjadi beras kemasan dengan merek Si Geulis dan dijual untuk kebutuhan lokal dan kota sekitar baik offline dan online. Tentu ini sangat membantu petani," jelas Rini, Rabu (27/2/2019).

        Sejak Februari 2018, Bank Mandiri menjalankan program mewirausahakan petani dan membentuk badan usaha dengan nama PT Mitra Desa Pamarican (MDP) yang 51% sahamnya dimiiki oleh PT Mitra Bumdes Nasional (MBN) dan 49% dimiliki oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bersama dan BUMDes Bersama.

        Bank Mandiri juga telah memberikan CSR ke Gapoktan Bersama berupa kompleks Integrated Rice Centre (IRC) atau sering disebut sebagai SPBT yang terdiri dari gedung pabrik lengkap dengan mesin IRC modern, gudang (kapasitas 300 ton), kantor, dan toko yang didirikan di atas 6.160 m2 tanah kas desa dengan sewa selama 20 tahun.

        Baca Juga: Catat, Ini Janji Prabowo Buat Para Petani

        Kompleks IRC tersebut telah beroperasi sejak Oktober 2018 dan dikelola secara profesional oleh Gapoktan Bersama dan PT MDP. Pembangunan CSR Bank Mandiri di lahan Desa Neglasari ini menggunakan metode Bangun Guna Serah, artinya objek CSR yang semula dimiliki Gapoktan tersebut setelah 20 tahun akan diserahkan kepada Desa Neglasari.

        "Program-program seperti ini saya ?terus dukung, bagaimana BUMN tidak hanya mencetak keuntungan, tetapi juga terus mendukung perbaikan kesejahteraan petani," pungkas Rini.

        PT MDP telah memasarkan beras Si Geulis sebanyak 770 ton senilai Rp8 miliar selama 2018. Beras Si Geulis telah memenuhi kebutuhan program Bantuan Pangan non-Tunai (BPNT) Ciamis dan Pangandaran rata-rata sebanyak 120 ton per bulan, penjualan ke distributor dan pasar induk Jakarta. Pemasaran beras Si Geulis juga telah dilakukan secara daring di Blanja.Com, Bukalapak, Tokopedia, JD.id, dan Shopee.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bambang Ismoyo
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: