PT Pelabuhan Indonesia ll (IPC) kian memantapkan langkah bersama Pemerintah Daerah Bengkulu untuk merealisasi rencana kawasan ekonomi khusus (KEK) Pulau Baai Bengkulu. Salah satu langkah yang ditempuh keduanya adalah dengan melangsungkan forum group discussion pada Minggu (03/03/2019) lalu.
FGD tersebut turut dihadiri oleh Direktur Operasi IPC, Prasetyadi; Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah; Kepala Bagian Perencanaan Dewan KEK Nasional, Ahmad Buchory; GM Cabang Pelabuhan Bengkulu, Nurkholis Lukman; perwakilan DPMPTSP; perwakilan LAPI ITB; perwakilan KADIN; perwakilan asosiasi; dan pelaku usaha.?
Baca Juga: Di Depan JK, IPC Paparkan Pengembangan dan Penataan Pelabuhan Bengkulu
Dalam FGD tersebut dipaparkan informasi perihal komoditas sumber daya alam seperti kopi, sawit, karet, batubara, sektor perikanan, dan panas bumi, serta berbagai potensi yang bisa dikembangkan dari lokasi Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu yang strategis.?
"Secara geografis Pelabuhan Pulau Baai berhadapan langsung dengan Samudera Hindia, juga Bengkulu yang terhubung dengan empat provinsi, yaitu Sumatera Barat, Jambi, Sumatra Selatan, dan Lampung sehingga Bengkulu diharapkan mampu menjadi beranda perekonomian di Sumatra," jelas Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah.?
Baca Juga: IPC Gandeng Dirjen Bea dan Cukai Genjot Layanan Tanjung Priok
Prasetyadi menjelaskan, IPC memiliki hak pengelolaan lahan (HPL) seluas 11,926,000 m2 yang rencananya akan digunakan untuk pengembangan pelabuhan dan KEK Pulau Baai Bengkulu. Pelabuhan dan KEK tersebut akan didukung oleh fasilitas Terminal Curah Kering, Terminal Curah Cair, Terminal Khusus Hewan, infrastruktur terbaik, dan fasilitas pendukung lainnya.
Dirinya juga mengharapkan, kehadiran KEK Pulau Baai Bengkulu ini dapat memberikan nilai tambah, baik dari sisi bisnis maupun sosial.
"lntegrasi antara pelabuhan dan area industri meningkatkan efisiensi waktu dan biaya. Tidak hanya itu, hal ini juga berarti kenaikan insentif bagi Pemerintah. Secara sosial, KEK ini membuka lapangan kerja lebih luas dibandingkan sebelumnya," pungkas Prasetyadi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Lestari Ningsih