Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Timses: Prabowo-Sandi Akan Fokus pada Pencegahan, Maksudnya?

        Timses: Prabowo-Sandi Akan Fokus pada Pencegahan, Maksudnya? Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Anggota BPN Prabowo-Sandi, Sumarjati Arjoso, mengatakan cawapres Sandiaga Uno bakal memfokuskan diri pada pencegahan penyakit dalam upaya membangun Indonesia yang sehat. Hal ini dikatakan menjelang debat cawapres atau debat pada Minggu 17 Maret 2019.

        Ia menjelaskan, dalam pembangunan Indonesia sehat, Sandi bersama Prabowo Subianto menitikberatkan pada pencegahan orang sakit, sehingga bisa menurunkan jumlah masyarakat yang berobat atau dirawat ke rumah sakit.

        Baca Juga: Wah! Sandiaga Buka Suara Nih Soal Pernyataan Agum Gumelar

        "Prabowo-Sandi akan fokus pada pencegahan, sehingga menilainya bukan banyaknya kunjungan orang sakit, tetapi seberapa banyak orang yang bisa dicegah," ujarnya di Jakarta, Jumat (15/3/2019).

        Pada debat nanti, lanjut Sumarjati, Sandi akan menitikberatkan pada pembangunan dan wawasan kesehatan. Sebab, bagi Sandi dan Prabowo, kesehatan sebagai modal utama dari setiap pembangunan.

        "Semua pembangunan itu harus memperhatikan dampak pada kesehatannya. Misalnya hutan terbakar, dampaknya apa. Sungai-sungai banjir dampaknya apa. Semua harus diperhitungkan dampak kesehatan. Karena kesehatan adalah modal utama pembangunan," jelasnya.

        Baca Juga: "Sandi Jangan Takut Kualat"

        Selain itu, apabila Prabowo-Sandi terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden, keduanya tidak hanya fokus pada persoalan penyakit menular. Juga akan fokus mengatasi penyakit berat yang tidak menular yang saat ini dinilai semakin berkembang.

        "Sekarang ini penyakit tidak menular itu semakin berkembang. Kanker, stroke, ginjal, diabetes dan sebagainya semakin berkembang sehingga membutuhkan biaya yang besar," katanya.

        "Karena itu harus ada tindakan promotif preventif upaya pencegahan sehingga penyakit itu tidak menjadi parah," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Irfan Mualim
        Editor: Irfan Mualim

        Bagikan Artikel: