Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        IKM Logam Siap Kontribusi dalam Rantai Pasok Industri Otomotif Nasional

        IKM Logam Siap Kontribusi dalam Rantai Pasok Industri Otomotif Nasional Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Industri Kecil dan Menengah (IKM) siap berkontribusi dalam rantai pasok industri otomotif nasional. Hal ini salah satunya ditunjukkan melalui kemampuan IKM logam Koperasi Batur Jaya (KBJ) yang berlokasi di Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

        ?Hari ini kita semua menyaksikan hasil dari komitmen dan keseriusan Koperasi Batur Jaya yang telah melakukan banyak perubahan untuk pengembangan usaha sehingga mampu memasuki rantai pasok industri otomotif,? kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada ?Kick-Off IKM dalam Supply Chain Industri Otomotif? di Klaten, Jawa Tengah, akhir pekan.

        Sejak Januari 2019, KBJ berhasil memproduksi sebanyak 200 buah cylinder sleeve per bulan dan mengirimkannya kepada PT TPR Indonesia selaku pemasok lapis 2 PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Cylinder sleeve ini dipergunakan oleh PT TPR Indonesia sebagai alat bantu dalam memproduksi piston ring untuk TMMIN.

        Baca Juga: IKM Jadi Tulang Punggung Ekonomi Nasional, Airlangga Beberkan Bukti Ini

        Menperin pun menyampaikan, keberhasilan tersebut tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, khususnya PT TMMIN yang telah memberikan asistensi kepada KBJ. Selain berkonsentrasi pada pendampingan terhadap KBJ, TMMIN turut mendonasikan lima mesin produksi berupa mesin Spectrometer, Core Making, Moulding, Small NC Milling, dan Small Milling 2 kepada KBJ.

        ?Keberhasilan ini menunjukkan bahwa dengan perencanaan yang baik diikuti dengan pelatihan dan pendampingan dengan metode yang tepat selama kurang lebih dua tahun, IKM yang tergabung dalam KBJ mampu masuk ke area yang membutuhkan persyaratan tinggi mulai dari sisi kualitas, produktivitas, teknologi hingga kontinuitas suplai,? paparnya.

        IKM logam yang berada di sentra Ceper ini memiliki 300 pelaku usaha, yang setengahnya atau 150 IKM merupakan anggota KBJ. ?Dari klaster logam di sini, seluruhnya ada 4000 tenaga kerja, dan tentunya ini menjadi bagian yang penting dari pengembangan IKM. Untuk itu, kami berterima kasih kepada Toyota yang sudah secara intensif ngopeni Koperasi Batur Jaya,? imbuhnya.

        Baca Juga: Menperin: Era 4.0, IKM Punya Potensi Besar

        Menperin menambahkan, kemitraan ini juga merupakan langkah strategis untuk merevitalisasi terhadap fasilitas produksi di KBJ. ?Dua setengah tahun lalu saya ke sini dan sudah tiga kali ke sini, progresnya saya lihat terus dan hari ini saya lihat sudah matang perubahannya dan sudah siap menerima order baik itu dari Toyota maupun dari lainnya seperti Panasonic,? ujarnya.

        Menurut Airlangga, di KBJ sudah terjadi transformasi pada sistem produksi sehingga sudah mampu mengikuti permintaan manufaktur skala besar dengan baik dan benar. ?Jadi, sudah memiliki daya saing dan sudah masuk dalam ekosistem Toyota, yang diharapkan pula volume dari KBJ lebih meningkat,? lanjutnya.

        Apresiasi ke TMMIN

        Untuk itu, Airlangga menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada PT TMMIN atas dukungannya dalam penguatan dan kemajuan IKM otomotif di Indonesia. ?Capaian ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi kemajuan sentra-sentra IKM logam potensial lainnya,? ujarnya.

        Dalam upaya menjalin kemitraan antara IKM dengan pemasok Agen Pemegang Merek (APM), diperlukan ketersediaan sumber daya manusia (SDM) terampil, teknologi mesin dan peralatan, teknis produksi, serta bahan baku. Guna memenuhi kebutuhan tersebut, Kemenperin akan memfokuskan pengembangan sentra logam di Indonesia, antara lain di Ceper, Tegal, Yogyakarta, Sukabumi, Purbalingga, Semarang, Pasuruan, Sidoarjo, Sukabumi, dan Jabodetabek.

        Baca Juga: Pemerintah Alokasikan Rp540 Miliar untuk Naikkelaskan IKM

        ?Sentra-sentra tersebut ke depan juga diarahkan menjadi pusat logistik, pusat bahan baku (material center) dan R&D bagi IKM di sekitarnya,? tutur Menperin. Kemenperin juga berupaya meningkatkan kemampuan teknis produksi sehingga mampu membuat produk komponen otomotif yang presisi, melalui proses pencampuran bahan baku yang tepat, penerapan teknologi mesin dan peralatan, serta kontrol kualitas.

        Pengembangan IKM logam

        Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih mengemukakan, kegiatan ?Kick-Off IKM dalam Supply Chain Industri Otomotif? diselenggarakan dalam rangka Program Pengembangan IKM logam untuk meningkatkan kontribusi IKM dalam rantai pasok industri otomotif nasional, dengan fokus pertama di Koperasi Batur Jaya, Ceper, Klaten.

        Kerja sama antara KBJ dan PT TMMIN yang dilaksanakan sejak akhir 2016, bertujuan agar IKM dapat melakukan pengembangan bisnis melalui program kemitraan dengan industri besar berupa asistensi dan pendampingan dari PT. TMMIN, baik di sisi produksi maupun manajemen.

        ?Selain itu, IKM juga mampu melakukan diversifikasi produk logam dengan memproduksi komponen otomotif untuk supplier PT TMMIN sehingga dapat meningkatkan peran dan kontribusinya dalam rantai pasok industri otomotif nasional,? ungkap Gati.

        Baca Juga: Making Indonesia 4.0 Siapkan SDM Berkualitas Hadapi Industri 4.0, Ini Strategi Kemenperin

        Adapun program pengembangan dan peningkatan kemampuan teknis IKM komponen otomotif di Ceper, Klaten, yakni pengembangan Promosi dan Uji Coba Pasar IKM melalui keikutsertaan dalam pameran (INAmarine) dan keikustertaan dalam program link and match IKM komponen otomotif dengan industri besar.

        Selain itu, pengembangan SDM IKM melalui bimbingan teknis pembuatan blok rem komposit, serta bimbingan teknis diversifikasi produk ferro dan non ferro. Terakhir, penyusunan program pengembangan bagi IKM Ceper melalui kegiatan FGD Sinergi Membangun IKM Logam Ceper.

        Gati berharap, kerja sama tersebut mampu membuka akses informasi mengenai kebutuhan teknologi dan kompetensi SDM, serta peluang pasar. Selain itu, dapat menjadi semangat baru bagi IKM dalam melakukan perbaikan dan pengembangan untuk pengingkatan daya saing produk, serta terjalinnya kemitraan yang saling menguntungkan antara IKM dengan supplier PT TMMIN.

        ?Kami berharap acara ini dapat menjadi langkah nyata dan bentuk keseriusan para pihak untuk kemajuan IKM dalam membangun industri otomotif di Indonesia,? pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Yosi Winosa
        Editor: Clara Aprilia Sukandar

        Bagikan Artikel: