PT Bank UOB Indonesia menargetkan kenaikan jumlah nasabah baru sebesar 32% pada tahun 2019 seiring dengan peluncuran layanan wealth banking baru. Adapun hingga saat ini, jumlah nasabah perseroan telah mencapai 500.000 nasabah.
Executive Director DII Sales & Distribution Head PFS & Digital Banking UOB Indonesia, Victor Teja, mengatakan layanan wealth banking ditujukan bagi nasabah kelas menengah atas yang memiliki jumlah saldo mulai dari Rp100 juta sampai dengan Rp1 miliar.
Pada tahun 2018, terdapat sekitar 60 juta orang atau sebesar 23% dari jumlah penduduk Indonesia termasuk dalam kategori masyarakat menengah ke atas. Sementara saat ini, potensi untuk orang yang masuk pada segmen mass affluent di Indonesia sekitar 20 juta orang.
Baca Juga: Proses Pembelian Properti di UOB Indonesia Makin Cepat dengan Aplikasi Ini
Dari jumlah tersebut, kata Victor, perseroan berharap sekitar 3% dapat menjadi nasabah mass affluent Bank UOB. Sedangkan untuk nasabah exsisting, diharapkan sekitar 250.000 nasabah dapat menjadi nasabah kelas menengah atas.
"Ini layanan bank baru untuk kelas menengah atas. Dari 500.000 nasabah saat ini, kita harapkan separuhnya bisa menjadi nasabah mass affluent kita," ujar Victor saat konferensi pers peluncuran UOB Wealth Banking di Jakarta, Kamis (28/3/2019).
Layanan wealth banking baru ini memberikan nasabah solusi pengelolaan portofolio keuangan yang lengkap serta layanan nasihat keuangan berdasarkan kepada pendekatan smart risk. Pendekatan ini memberikan nasihat investasi dengan mengedepankan pertimbangan risiko sebelum nasabah mempertimbangkan potensi imbal hasil investasi.?
Head of Personal Financial Services and Digital Bank UOB Indonesia, Khoo Chock Seang, menambahkan bahwa dengan menempatkan pemahaman risiko sebagai pusat nasihat keuangan, UOB membantu nasabah dalam mengidentifikasi tingkat toleransi risiko yang berbeda bagi setiap individu.
"Dari pemahaman tersebut, kami kemudian dapat membahas risk appetite nasabah sehubungan dengan produk-produk investasi yang ditawarkan, serta meninjau portofolio investasi mereka," jelasnya.
Partner Sindikasi Konten: Sindonews
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: