Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ini 4 Investasi Terbesar Startup AS Sepanjang Kuartal I 2019

        Ini 4 Investasi Terbesar Startup AS Sepanjang Kuartal I 2019 Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Di 2019 ini, banyak orang berspekulasi tentang apakah Lyft benar-benar akan mengalahkan Uber dan bagaimana kedua unicorn tersebut merevolusi transportasi pribadi. Di sisi lain, berbagai pemodal ventura (venture capital/VC) telah mengguyurkan miliaran dolar ke startup lainnya.

        Pada kuartal pertama tahun ini, VC berinvestasi ke startup Amerika Serikat (AS) dengan nilai mendekati US$27 miliar. Dari sekitar 1.880 transaksi, empat dari lima yang terbesar masuk ke perusahaan yang bergerak di bidang transportasi. Dari bisnis pengiriman barang yang beroperasi melalui udara, kereta api laut, dan truk hingga perusahaan roket luar angkasa. Ukuran kesepakatannya berkisar dari US$500 juta hingga US$1 miliar. Hanya satu perusahaan, Clover Health, yang hanya mampu mengumpulkan setengah miliar dolar pada Januari lalu.

        Baca Juga: Kabar Gembira! Pemerintah Bakal Suntikkan Dana Rp1 Miliar Buat Startup Tanah Air

        SoftBank telah berinvestasi dalam dua putaran sejauh ini. Konglomerat Jepang itu telah memainkan peran besar dalam memajukan industri transportasi perkotaan pada tahun lalu, menjadi pemegang saham tunggal terbesar di Uber dan memberikan US$2,25 miliar ke anak perusahaan GM Automation Cruise. Tahun ini, SoftBank sejauh ini telah banyak berinvestasi dalam pengangkutan barang dan orang, lantas seperti apa masa depan industri tersebut?

        Berikut ini adalah empat kesepakatan VC terbesar pada kuartal I 2019 untuk perusahaan yang berbasis di AS.

        1. Flexport

        Startup pengiriman barang yang berfokus pada perangkat lunak, Flexport, menempati posisi teratas dengan putaran US$1miliar yang dilaporkan pada Februari. Dipimpin oleh SoftBank dan Vision Fund-nya, dana tersebut meningkatkan penilaian perusahaan menjadi sekitar US$3,2 miliar per laporan, dan memasukkannya ke dalam kelas unicorn pada 2019. Investor pendirinya ialah DST Global, Cherubic Ventures, Susa Ventures, dan SF Express.

        Flexport diluncurkan pada 2013 dan telah memperluas jejak globalnya ke hampir 110 negara sejauh ini. Bisnis bay area ini mengklaim sebagai pengirim barang terbesar ke-11 berdasarkan volume laut di jalur pelayaran terbesar di dunia, Transpacific Eastbound.

        2. Nuro

        Nuro, pengembang kendaraan pengiriman robot, mengumpulkan putaran US$940 juta dari SoftBank Vision Fund pada Februari. Dana tersebut dilaporkan menghargai bisnis ini sebesar US$2,7 miliar dan menandai peningkatan 10 kali lipat untuk bisnis bay area ketika perusahaan itu mengumpulkan US$92 juta Seri A dengan nilai US$250 juta pada 2017.

        Nuro bermitra dengan Kroger Juni lalu untuk menguji layanan pengiriman bahan pangan tanpa pengemudi di Arizona. Segera setelah penggalangan dana Februari, perusahaan mengumumkan bahwa mereka telah memperluas kemitraan dengan raksasa ritel untuk berekspansi di Houston. Perusahaan ini didirikan pada 2016 oleh mantan insinyur Waymo, Dave Ferguson, dan Jiajun Zhu.

        3. Aurora

        Bisnis kendaraan otonom Aurora mendapatkan lebih dari US$530 juta dalam Seri B yang dipimpin oleh Sequoia dan termasuk partisipasi dari Amazon, Lightspeed, Shell, dan T Rowe Price. Pendanaan menghargai bisnis palo-alto ini lebih dari US$2,5 miliar, menurut laporan Bloomberg. Perusahaan berencana menggunakan dana terbaru tersebut untuk mempercepat pengembangan platform driver Aurora, yang bertujuan untuk mencakup perangkat keras, perangkat lunak, dan layanan data yang diperlukan untuk memperkuat teknologi self-driving.

        CEO Aurora, Chris Urmson, mantan CTO untuk mobil self-driving di Alphabet dan pemimpin proyek Waymo perusahaan, menyatakan bahwa ia mengharapkan penyebaran skala kecil pertama kendaraan self-driving akan terjadi di AS dalam lima tahun ke depan.

        4. SpaceX

        Perusahaan roket Elon Musk mengumpulkan US$500 juta dengan nilai US$30,5 miliar pada Januari, memasukkannya ke dalam slot nomor lima dalam daftar perusahaan yang paling berharga yang didukung VC di AS. Pendukung dan investor barunya ialah Baillie Gifford, yang juga pemegang saham dalam bisnis mobil listrik Tesla, berpartisipasi dalam pendanaan.

        SpaceX telah mengumpulkan hampir US$2,4 miliar dalam pembiayaan VC hingga saat ini. Dalam perkembangan terbarunya, SpaceX berhasil melakukan uji coba roket Falcon Heavy-nya untuk pertama kalinya pada Jumat, membuka jalan bagi peluncuran final yang saat ini direncanakan untuk 9 April.

        Baca Juga: Bursa Tertutup Hg Exchange Buka Akses ke Go-Jek Hingga SpaceX

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Yosi Winosa
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: