Pasar Kripto menjadi sorotan usai adanya koreksi tajam yang dialami oleh Bitcoin. Hal tersebut disebut-sebut sebagai efek negatif dari outlook kebijakan moneter dari Amerika Serikat (AS).
Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin mengatakan penurunan tersebut merupakan imbas adanya sinyal penahanan suku bunga serta kebijakan moneter yang ketat dari Federal Reserve (The Fed).
Baca Juga: Keamanan Blockchain Bitcoin dan Risiko Serangan 51
“The Fed mengisyaratkan tingkat suku bunga yang akan tetap tinggi dalam kurun waktu lebih lama dari ekspektasi, dengan memproyeksikan penurunan suku bunga hanya akan terjadi sebanyak dua kali sepanjang tahun tersebut," ungkapnya, dilansir Selasa (24/12).
Ia mengatakan kekhawatiran akan inflasi memicu adanya aksi jual dalam pasar-pasar dengan tingkat resiko yang cukup tinggi seperti saham dan kripto.
"Kekhawatiran inflasi yang masih mengintai dan proyeksi pemangkasan suku bunga yang lebih sedikit di 2025 memicu aksi jual pada aset berisiko seperti saham dan aset kripto,” ujar Fahmi.
Menuju akhir tahun, pergerakan investor juga cenderung “risk-off” di mana investor mengurangi eksposur pada instrumen berisiko seperti saham dan aset kripto.
Fahmi juga menekankan, kenaikan saham dan aset kripto yang signifikan sebelumnya juga menjadi pemicu koreksi kali ini karena beberapa investor yang telah membukukan keuntungan memilih untuk melakukan aksi profit taking di tengah meningkatnya ketidakpastian ke depan.
Koreksi Bitcoin saat ini secara keseluruhan mencerminkan kombinasi dari pengaruh proyeksi kebijakan moneter yang lebih ketat dan aksi profit taking setelah reli yang terjadi pasca pemilu AS.
Fahmi yakin bahwa kripto bisa kembali reli dengan adanya potensi dukungan dari jajaran pemerintahan pro-kripto dari Donald Trump. Presiden Terpilih AS itu sudah memberikan sejumlah sinyal terkait dengan arah pemerintahannya yang pro terhadap kripto.
Baca Juga: Mengenal DeFi dalam Bitcoin
“Adanya komitmen atau bahkan pengambilan kebijakan nyata yang memberikan dampak positif langsung terhadap pasar dan industri kripto dari Pemerintah Federal AS, berpotensi akan kembali membangkitkan euforia dan sentimen investor terhadap pasar kripto dalam skala yang mungkin akan jauh lebih besar dari hype yang tercipta sebelumnya,” kata Fahmi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement