Mentimun yang kerap dianggap sebagai sayuran ini ternyata pantas menyandang gelar 'super food'. Alasannya, karena mentimun memiliki manfaat kesehatan yang ternyata dapat menyelamatkan jiwa dalam level selular. Hal ini terungkap dalam studi yang dilakukan oleh Scripps Research Institute di San Diego, Amerika Serikat.
Salah satu faktor penuaan adalah meningkatnya sel-sel penuaan yang disebut sebagai sel senescent. Dalam proses penuaan, sel-sel senescent ini akan meningkat di jaringan-jaringan sehat. Akibatnya, seiring dengan berjalannya waktu jaringan-jaringan ini akan mulai kehilangan fungsinya. Ketika sel-sel senescent menumpuk, ada kemungkinan sel-sel tersebut akan berubah menjadi bersifat kanker.
Penumpukan sel-sel senescent yang berpotensi berbahaya ini bisa dieliminasi oleh senolytics. Senolytics merupakan sebuah kelas molekul yang berpotensi untuk mencegah penyakit-penyakit terkait penuaan. Melalui studi, tim peneliti berhasil menemukan bahwa salah satu senolytics terbaik terkandung secara alami di dalam buah mentimun. Mentimun diketahui mengandung fisetin yang merupakan salah satu senolytics mujarab.
Seperti dilansir Republika.co.id, belum lama ini, fisetin diketahui dapat menurunkan inflamasi secara signifikan. Inflamasi merupakan salah satu faktor utama dalam proses penuaan dan juga peningkatan risiko kanker.
Melihat temuan ini, tim peneliti menganjurkan untuk menambahkan mentimun dalam pola makan sehari-hari. Selain rasanya yang menyegarkan, mengkonsumsi mentimun juga berdampak baik untuk kesehatan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Dona Angelina