PT Bakrie Autoparts, anak perusahaan PT Bakrie & Brothers Tbk, (BNBR) mendukung pengembangan kendaraan listrik yang saat ini digaungkan pemerintah dan segera digunakan secara luas di Indonesia dalam waktu dekat.
"Kami yakin kendaraan listrik akan segera digunakan secara luas di Indonesia dalam waktu dekat. Pemerintah bisa berhemat banyak dari berkurangnya subsidi BBM, dan pada akhirnya masyarakat luaslah yang akan mendapat manfaat terbesar," kata Direktur Utama PT Bakrie & Brothers Tbk, Bobby Gafur Umar dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (29/4/2019).
Baca Juga: Dua Emiten Media Grup Bakrie Private Placement, Peluang Emas Buat Erick Thohir?
Bobby mengungkapkan, saat ini konsumsi BBM nasional sekitar 1,6 juta barel per-hari, sedangkan kemampuan produksi minyak nasional saat ini baru di kisaran 760 ribu barel per-hari dan sisanya dipenuhi dari impor.
Tentu, ini membebani negara secara signifikan karena besarnya beban subsidi untuk impor migas. Karenanya yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan mulai memanfaatkan kendaraan listrik sebagai alat transportasi umum, jelas akan mengurangi beban tersebut dan dalam jangka panjang akan membawa dampak positif untuk negara.
Baca Juga: Ternyata Perusahaan Bakrie Jadi Penyetor Pajak Terbesar Loh!
Melalui PT Transportasi Jakarta, pemerintah DKI memang berencana meluncurkan armada bus listrik yang akan digunakan sebagai salah satu moda transportasi kota, melengkapi armada yang sudah beroperasi saat ini.
?Kami menjadi salah satu mitra dari Trans Jakarta dalam pengembangan armada baru ini,? tambahnya.?
Perusahaannya telah menjalin kerjasama dengan BYD Auto, pabrikan kendaraan listrik terkemuka asal China. PT Bakrie Autoparts merencanakan untuk mengembangkan industri bus listrik secara bertahap, yang akan dimulai dengan importasi unit utuh (CBU) dari BYD, kemudian secara bertahap akan melakukan pendalaman struktur industri ini di dalam negeri hingga beberapa tahun ke depan.
Baca Juga: Bakrie and Brothers Konversi Utang Rp9,38 Triliun Jadi Saham Baru
Untuk tahap awal ini, perusahaan memang harus impor, tapi dalam proses pengembangannya relatif akan berjalan cepat dan dalam tiga tahun kedepan, kandungan lokal diharapkan dapat mencapai 55 persen.
Langkah ini sejalan dengan visi Pemerintah, dimana kemampuan industri pendukung otomotif di dalam negeri secara bertahap harus terus ditingkatkan. Dukungan pemerintah memang mutlak dibutuhkan.
"Karenanya, kita berharap Perpres untuk kendaraan listrik ini dapat segera terbit. Dengan adanya aturan yang jelas, semua pelaku bisnis di bidang ini pasti akan memacu investasi untuk pengembangan industri mereka," kata Bobby.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: