Memasuki hari ketiga pekan ini, rupiah masih belum beranjak dari zona merah. Kala pembukaan pagi tadi, rupiah terkoreksi 0,1% ke level Rp14.440 per dolar AS. Masih dibayang-bayangi seteru antara AS dan China, hingga pukul 09.41 WIB, rupiah terkoreksi 0,16% ke level Rp14.453 per dolar AS.?
Mleihat fenomena rupiah yang melemah berkepanjangan ini, pengamat pasar uang, Farial Anwar, mengungkapkan harapannya bahwa Bank Indonesia tetap harus menjaga stabilitas rupiah di kala cadangan devisa (cadev) masih stabil sebesar US$124,3 miliar.?
Baca Juga: Bukan Karena China atau Kondisi Politik, Rupiah Terpuruk Gara-gara Ini
"Meski cadev Indonesia masih dalam kondisi stabil, cadev ini bukan satu-satunya instrumen untuk menjaga stabilitas rupiah," imbuhnya di Jakarta, Selasa (14/05/2019) kemarin.?
Bagaimanapun, karena minimnya sentimen positif dari dalam negeri, rupiah harus kembali berada di klasemen terbawah di antara mata uang Asia lainnya. Saat ini saja, rupiah menjadi mata uang yang terlemah di Asia.?
Baca Juga: China Balas Dendam, Rupiah Makin Nestapa
Yuan menjadi penekan utama dengan apresiasi 0,19% terhadap rupiah. Begitu pun juga dolar Hongkong, dolar Taiwan, dan yen yang masing-masing menekan rupiah sebesar 0,16%, 0,15%, dan 0,13%.
Memang, rupiah tak sendirian, sebab sejumlah mata uang Asia lainnya juga masih terkoreksi di hadapan dolar AS. Sebut saja yen dan won, di mana dolar AS menguat masing-masing sebsar 0,08% dan 0,02% di hadapan keduanya.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: