Alibaba Group Holding Limited (NYSE: BABA) mengumumkan laporan keuangan untuk kuartal 1 dan tahun fiskal yang berakhir pada 31 Maret 2019. Perusahaan itu mencatatkan pendapatan masing-masing senilai US$13,9 miliar (sekitar Rp201 triliun) dan US$56 miliar (sekitar Rp811 triliun).
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, EBITA yang disesuaikan untuk usaha perdagangan utama tercatat sebesar US$4,09 miliar, meningkat 24% dari tahun ke tahun. Lebih lanjut, EBITA yang disesuaikan untuk usaha perdagangan utama berbasis marketplace, sebuah ukuran non-GAAP, meningkat 38% dari tahun ke tahun menjadi US$5,17 miliar.
?Teknologi data dan komputasi awan yang kami miliki serta adopsi New Retail memungkinkan kami untuk terus mentransformasi operasional bisnis kami di Tiongkok dan pasar-pasar berkembang lainnya, yang akan berkontribusi pada pertumbuhan jangka panjang perusahaan,? kata Chief Executive Officer Alibaba Group, Daniel Zhang dalam keterangan resmi yang diterima Warta Ekonomi, Jumat (17/5/2019).
Baca Juga: Alibaba Cloud Kuasai 19,6% IaaS dan IUS Asia Pasifik
Pertumbuhan pendapatan tahun fiskal perusahaan asal China itu bernilai 51%. Pun begitu dengan Gross Merchandise Value (GMV) yang naik 19% dari tahun ke tahun (yoy), dengan nominal US$853 miliar.
Chief Financial Officer Alibaba Group, Maggie Wu menambahkan, kinerja kuat di kuartal dan tahun fiskal ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan tahun fiskal sebesar 51% dan pertumbuhan pesat jumlah pengguna dan engagement di seluruh ekosistemnya.
"Tidak termasuk dampak dari konsolidasi usaha-usaha yang diakuisisi, pendapatan dapat meningkat 39% dari tahun ke tahun,? ujar Wu.
Baca Juga: Alibaba, Tencent, dkk Sepakat Danai Kompetitor Didi Chuxing
Dari segi pertumbuhan, e-commerce asal China itu sudah memiliki 654 juta konsumen tahunan. Angka itu menunjukkan peningkatan bersih tahunan senilai US$102 juta dan per kuartal sebesar US$18 juta.
Sementara itu, pengguna aktif bulanan Alibaba tumbuh menjadi 721 juta pengguna hingga Maret 2019. Pertumbuhan tersebut merepresentasikan peningkatan bersih tahunan dan per kuartal, masing-masing senilai US$104 juta dan US$22 juta.
Menuju tahun fiskal 2020, Alibaba menargetkan pendapatan lebih dari Rp1 triliun. Untuk mewujudkan itu, perusahaan banyak berinvestasi di lini bisnis baru. Hal itu membuat total jangkauan pasar Alibaba melebar di berbagai sektor, dari e-commerce, transformasi sektor retail, komputasi awan, hingga media dan hiburan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: