Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto menilai aksi unjuk rasa yang berujung kericuhan terkait penolakan hasil Pilpres 2019 sudah merusak persatuan Indonesia.
Baca Juga: Besok Masih Ada Rusuh, Pedagang Tanah Abang Bisa Rugi Rp300 Miliar
Cak Nanto, sapaan akrabnya, menila aksi massa di depan kantor KPU dan Bawaslu itu dapat dikelompokan ketiga klasifikasi. Pertama, kelompok yang melakukan unjuk rasa secara damai dan tertib, mereka tidak memiliki kepentingan untuk menciptakan huru-hara.
Kedua, lanjut dia, kelompok yang memiliki kepentingan secara lebih jauh, yaitu memaksakan terjadinya pergantian kekuasaan secara inkonstitusional. Kelompok ini berkepentingan dalam menciptakan kekacauan dan konflik.
"Ketiga, kelompok yang dengan sengaja digerakkan untuk melakukan provokasi kerusuhan. Kelompok ini patut diduga dibekali dengan senjata oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab," kata Sunanto melalui pesan tertulisnya,?Rabu (22/5).
Karena itu, Sunanto menegaskan, para elite politik perlu menjaga mulut dan pernyataannya ke depan publik agar tak memicu konflik di tengah masyarakat dan hindari aksi provokatif.
Lebih lanjut, elite politik perlu melakukan silaturahim nasional untuk membangun persatuan bangsa dan negara. Pihaknya juga meminta aparat keamanan untuk melakukan pendekatan persuasif dan tidak menggunakan cara-cara kekerasan dalam menangani massa. Dengan demikian, bertambahnya jumlah korban dapat dihindari.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: