Teror ternyata tak hanya menarget pejabat negara, teror juga menerpa penyelenggara Pemilu 2019. Hal itu diungkapkan Komisioner Komisi Pemilihan Umum atau KPU RI, Ilham Saputa.
"Biasa itu. Itu biasa, yang namanya komisioner, kalau enggak pernah diancam bukan pekerjaan komisioner. Itu risiko pekerjaan," kata Ilham usai diskusi dengan Netgrit di gedung KPU RI, Jakarta, Rabu 29 Mei 2019.
Ilham tak bersedia menjelaskan, apa bunyi ancaman terhadap komisioner KPU, termasuk dirinya. Namun, ia membenarkan, ancaman tersebut disampaikan melalui pesan singkat seperti SMS ke handphone pribadi miliknya. ?
"Ya seperti itu. Ada. Itu risiko pekerjaan," ujarnya.
Saat ini, KPU tengah bersiap menghadapi persidangan, setelah Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno melakukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi. KPU mengaku sudah menyiapkan tim pengacara dan sedang mengumpulkan sebanyak-banyaknya dokumen dan alat bukti.?
Sementara itu, ancaman pembunuhan terhadap beberapa tokoh nasional dilaporkan oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Ia menyebut otak dari rencana pembunuhan terhadap lima tokoh nasional saat kerusuhan melanda Jakarta pekan lalu, akan segera diketahui.
Menurut Tito, yang juga mantan Kapolda Metro Jaya ini, polisi saat ini terus mendalami informasi dari orang-orang yang telah ditangkap, serta memiliki peran sebagai eksekutor, saat kerusuhan terjadi.
"Pelaku-pelaku yang disuruh untuk melakukan eksekusi, itu tertangkap semua. Senjatanya sudah (disita), ada empat senjata. Kemudian, kita masih mengembangkan (siapa) orang yang menyuruh, mudah-mudahan tidak lama lagi juga," ujar Tito dalam konferensi pers di Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa, 28 Mei 2019.
Adapun, Tito menyampaikan, pendalaman informasi juga dilakukan dengan menggali keterangan dari lebih empat ratus orang yang diamankan. Kepolisian berusaha menemukan keterkaitan dari banyaknya juga asal kelompok dari orang-orang yang membuat unjuk rasa di Bawaslu pekan lalu, menjadi rusuh.
Tito mengungkap, tokoh-tokoh nasional yang menjadi target pembunuhan dari para penunggang aksi massa yang berujung kerusuhan di Jakarta pekan lalu. Menurutnya, target itu ada lima tokoh, mulai dari Menko Polhukam Wiranto, hingga Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.
"Bahwa target ke satu betul, Pak Wiranto. Kedua adalah Pak Luhut, Menko Maritim," ujar Tito.
Selain itu, Tito menyampaikan, target ketiga adalah Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan. Target keempat, Gories Mere. Target kelima, seorang pimpinan lembaga survei.
"Yang kelima ini adalah salah satu pimpinan lembaga survei, tidak mau saya sebutkan," ujar Tito. (asp)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: