Twitter mengakuisisi Fabula AI, sebuah startup yang berfokus pada teknologi pembelajaran mesin untuk mendeteksi terjadinya manipulasi jaringan. Dengan demikian, percakapan akan menjadi lebih sehat dan membuat orang merasa aman saat berselancar di Twitter.
Startup yang berbasis di London ini mengklaim teknologi geometric deep learning-nya memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dalam menemukan berita palsu. Twitter mengatakan Fabula AI memiliki tim peneliti pembelajaran mesin kelas dunia yang menggunakan pembelajaran mendalam grafik untuk mendeteksi manipulasi jaringan.
"Hasilnya adalah kemampuan untuk menganalisis kumpulan data yang sangat besar dan kompleks yang menggambarkan hubungan dan interaksi, dan untuk mengekstraksi sinyal dengan cara yang teknik ML tidak mampu lakukan," tulis CTO Twitter Parag Agrawal dalam posting blog, seperti dikutip dari TechCrunch, Minggu (9/6/2019).
Baca Juga: Kurangi Informasi yang Salah, Twitter Hentikan Saran Otomatis
Agrawal mengatakan Twitter akan lebih mampu untuk meningkatkan kesehatan percakapan dan membantu orang merasa aman di Twitter. TechCrunch sebelumnya melaporkan bahwa sistem Fabula AI mampu mendeteksi berita palsu dengan sangat canggih.
Akuisisi ini merupakan langkah lanjutan Twitter yang pada pekan lalu menindak banyak akun palsu bersama dengan Facebook. Twitter mengatakan telah menutup lebih dari 2.800 akun palsu yang terhubung pada awal Mei.
Menurut sebuah laporan yang dirilis oleh perusahaan cybersecurity AS FireEye, beberapa akun Twitter menyamar sebagai kandidat kongres Republik AS untuk mendorong pesan politik pro-Iran.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Irfan Mualim