Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        China Menuduh AS Aktor Intelektual Demo di Hong Kong

        China Menuduh AS Aktor Intelektual Demo di Hong Kong Kredit Foto: Reuters
        Warta Ekonomi, Hong Kong -

        Berbeda dengan Anies Baswedan yang ingin membiarkan siapa saja bisa tinggal di Jakarta, pemimpin Hong Kong Carrie Lam Yuet justru bersumpah akan ?maju tak gentar? meloloskan UU ekstradisi, walaupun harus menghadapi protes besar-besaran dari masyarakat. Inilah demo terbesar sejak demo menentang penyatuan Hong Kong dengan China tahun 1997.

        Lam meyakini bahwa UU ini memang diperlukan agar Hong Kong tidak menjadi tempat bagi para bandit yang akan datang kalau peraturannya terlalu lunak. Dia juga mengatakan bahwa setiap keterlambatan dari UU ini hanya akan ?menambah kecemasan dan perbedaan dalam masyarakat.?

        Untungnya, sebagaimana dilansir South China Morning Post, Beijing tetap mendukungnya. Hari Rabu besok, pemerintah Hong Kong akan kembali mendiskusikannya dengan parlemen Hong Kong.

        Baca Juga: Hong Kong Luncurkan Pertukaran API, Bantu Penjual dan Pembeli Perdagangan Lintas Batas

        Pada hari Minggu jumlah peserta demo diperkirakan mencapai lebih dari 1 juta orang (versi organisasi pendemo).

        ?China akan mendukung keputusan Hong Kong dan tidak takut terhadap dampaknya terhadap situasi bisnis. Semua akan baik-baik saja,? ujar Geng Shuang, juru bicara kementrian Luar Negeri China. Dia juga mengatakan jumlah pendemo hanya 240 ribu, bukan 1 juta seperti yang dikatakan peserta demo.

        Bahkan komisioner? Kemenlu China di Hong Kong menuduk AS berada di balik demo di sana. Dalam wawancara dengan South China Morning Post, Kepala Sekretaris Matthew Cheung Kin menunjukan adanya ?jumlah yang luar biasa? dari berbagai pernyataan pemerintah luar negri terhadap peraturan ini.

        ?Ini semua terkait politik internasional, yang terdiri dari factor geopilitik, China dan Taiwan, dan juga perselisihan dagang AS-China,? tandasnya.

        Polisi pada Senin kemarin menangkan 19 pelanggar hukum, 358 demonstan radikal yang mayoritas berusia di bawah 25 tahun. Di samping itu, sejumlah senjata juga ikut disita, termasuk Lighter, gunting, pisau pemotong kertas (paper cutter).

        Baca Juga: Kereta Api Cepat Beijing-Hong Kong Beroperasi

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Kumairoh

        Bagikan Artikel: