Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Anak Usaha Lippo Group Perkuat Lini Usaha Logistik

        Anak Usaha Lippo Group Perkuat Lini Usaha Logistik Kredit Foto: Agus Aryanto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Lippo Group menggandeng Sumitomo Corporation untuk memperkuat bisnis logistiknya. Melalui anak usahanya, PT Reka Cakrabuana Logistik, keduanya melakukan penetrasi lebih dalam ke sektor logistik end to end logistic solution.

        Langkah pertama, PT Reka Cakrabuana Logistik melakukan rebranding dari Red Carpet Logistic menjadi Qrim Express. Selain itu, perusahaan yang sebelumnya menyasar segmen business to customer (B2C) mulai mengembangkan customer to customer (C2C).

        Tetsushi Kuroda, Chief Strategy Officer Qrim Express di Jakarta, Kamis (13/6/2019), menjelaskan, Sumitomo menginvestasikan 40% saham di Reka Cakrabuana Logistik. Nantinya, dana yang diinvestasikan itu untuk mengembangkan bisnis C2C di Indonesia.

        Baca Juga: Divestasi RS di Myanmar Tuntas, John Riady: Ini Langkah Maju Bagi Lippo

        Saat ini, untuk pasar logistik sebanyak 80% didominasi konsumen ritel. Oleh karena itu, langkah masuk ke sektor C2C ini untuk memperluas pangsa pasar. Qrim Express juga akan memanfaatkan jejaring kekuatan dua koorporasi besar itu sebagai jejaring layanan.

        Antara lain memanfaatkan jejaring BTPN yang sudah merger dengan Bank Sumitomo Mitsui pada awal tahun ini. Dengan modal agen BTPN Wow yang mencapai 400.000 outlet di seluruh Indonesia, nantinya Qrim Express bisa memanfaatkannya sebagai ritel outlet untuk pengiriman.

        Menurut Tetsushi, Sumitomo sudah melakukan beragam bisnis secara global, di Jepang sendiri layanan mereka sudah memakai pendekatan hi-tech logistic service. Ia optimis, bisnis Qrim Express akan berkembang.

        "Kami akan kenalkan layanan hi tech logistic service seperti di Jepang di Indonesia," kata Tetsushi.

        CEO Qrim Express, Abdul Rahim Tahir, menambahkan, langkah bisnis strategis dilakukan perusahaan di tengah suasana optimisme industri logistik nasional. Pada 2019, sektor logistik diprediksi tumbuh 11,56% menjadi Rp889,4 triliun dan berkontribusi sebesar 5,55% pada PDB nasional.

        Untuk pengembangan C2C, Qrim Express manargetkan 700 outlet atau service center yang akan selesai tahun ini dan 1.500 outlet hingga tahun depan. Sementara saat ini perusahaan sudah memiliki 200 outlet. Selain itu, Qrim Express akan berkolaborasi dengan BTPN Wow yang nantinya akan dimanfaatkan sebagai ritel outlet untuk pengiriman.

        Baca Juga: Qrim Express dan GrabExpress Bersatu Layani Pengiriman ke Lokasi Terpencil

        Ekpansi juga terus dilakukan dengan memperluas gudang yang ada di Pancoran dari 1.500 meter persegi menjadi 4.500 meter persegi. Menurut Tahir, nantinya gudang tersebut akan memiliki mesin sortir otomatis yang dapat menangani 6.000 paket per jam. Untuk mendatangkan mesin tersebut, perusahaan menginvestasikan dana sebesar US$500 ribu hingga US$1 juta. "Oktober kami datangkan mesin itu," ujar Tahir.

        Saat ini, Qrim Express telah hadir di 156 kota di seluruh Indonesia yang diperkuat oleh 423 kurir dengan jumlah armada sebanyak 515 unit kendaraan. Pada September 2019 mendatang, pihaknya akan melakukan grand launching dan mengeluarkan aplikasi untuk konsumen.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Agus Aryanto
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: