Seluruh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sudah bulat memilih kembali Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP dalam Kongres V di Bali, 8 Agustus 2019.?
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah (Jateng), Bambang Wuryanto mengatakan aspirasi tersebut disampaikan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) partai yang digelar di Jakarta 19 Juni 2019 lalu.?
?Semua DPD sudah bulat mengusulkan kembali Bu Mega,? kata Bambang, Sabtu (22/6/2019).?
Baca Juga: Ini Dia Pihak-Pihak PDIP yang Ngotot Megawati Tetap Jadi Ketum
Bambang yakin usulan itu juga akan diikuti oleh DPC PDIP yang ada di Jateng.
Sekretaris Fraksi PDIP DPR itu menjelaskan, pengusulan kembali Megawati memimpin partai didasari beberapa alasan. Di antaranya dibawah kepemimpinan putri proklamator itu, PDI Perjuangan menjadi partai yang sangat solid.?
?Dipimpin Bu Mega partai solid, enggak ada ribut,? ujarnya.
Baca Juga: Megawati Tak Harus Diganti
Jika usulan tersebut sudah bulat, maka Kongres V PDI Perjuangan nanti diperkirakan hanya menjadi ajang pengesahan kembali Megawati menjadi Ketua Umum. Itu berarti isu regenerasi yang sempat disebut akan terjadi dalam kepemimpinan PDI Perjuangan tidak akan terjadi.
Bambang menyebut, pelaksanaan Kongres V merupakan hak prerogatif dari Megawati. Termasuk penentuan kepengurusan DPP PDIP nantinya.?
?Apakah akan ada Ketua Harian atau bagaimana, nanti terserah ke Bu Mega,? ungkapnya.
Baca Juga: Megawati Tetap Ketum, Kongres PDIP Bahas...
Dia mengakui pelaksanaan Kongres V PDIP dipercepat agar partai solid dalam mengawal pemerintahan Jokowi. Bambang mengatakan hal tersebut dilakukan tanpa bermaksud mendahului keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai sengketa Pilpres 2019.?
?Bahwa tren kemenangan iya. Atas estimasi itu, Kongres dipercepat. Jadi saat Presiden dilantik dan membentuk kabinet, keorganisasian partai sudah paralel dengan terbentuknya organisasi pemerintahan,? paparnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri