Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Arief Puyuono mengaku pihaknya mendukung rekonsiliasi antara Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
Ia pun mengaku rekonsiliasi harus terwujud atas dasar persatuan, dan bukan sekedar lobi-lobi politik.?
"Saya sebagai pimpinan Gerindra menyambut baik rekonsiliasi. Saya terus mendorong ketum saya (Prabowo) untuk mengadakan pertemuan dengan Jokowi. Artinya, bukan pertemuan bagi-bagi kursi. Semangatnya persatuan," tuturnya dalam diskusi 'Rekonsiliasi Indonesia Kerja Menuju Adil Makmur' di Jakarta Selatan, Jumat (12/7/2019).
Baca Juga: Jokowi Akan Pidato 'Visi Indonesia' di Sentul 14 Juli
Baca Juga: Kepulangan Rizieq Jadi Syarat Rekonsiliasi, Jangan-Jangan Prabowo...
Menurutnya, rekonsiliasi kedua tokoh tersebut sangat diperlukan untuk mempersatukan adanya polarisasi yang terjadi pada Pilpres 2019.
"Rekonsiliasi ini sangat diperlukan, tetapi ada beberapa catatan dalam rekonsiliasi ini harus benar-benar lahir dan batin, jangan ada dusta di antara kita karena persatuan dari dua grup (01 dan 02) yang sekarang sedang terbelah diperlukan," jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan jika polarisasi yang terjadi akibat Pilpres tidak kembali dipersatukan dengan rekonsiliasi justru akan ada pihak ketiga yang memanfaatkan keterbelahan di masyarakat tersebut.
"Ini harus bersatu. Kalau terbelah, itu pihak ketiga diuntungkan. Seperti pihak asing. Semoga ini bisa terjadi, Indonesia Kerja menuju Indonesia Adil dan Makmur. Adil Makmur harus kerja juga kan. Kerja kalau tidak ada tujuan, tidak benar," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil