Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperluas jangkauan pembiayaan pembangunan infrastruktur Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) melalui skema pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (Dirjen PPR) Kemenkeu, Luky Alfirman mengatakan, tahun ini giliran UIN Sunan Gunung Djati (UIN SGD) Bandung mendapat bantuan untuk membanguun gedung laboratorium dan gedung kuliah bersama di kampus 2 Jl. Soekarno-Hatta Bandung.
"Gedung yang dibangun tersebut bantuan dari Dirjen PPR Kemenkeu RI sebesar Rp30 miliar. Gedung kuliah bersama (itu) seluas 2.500 meter persegi. Gedung tersebut dibangun empat lantai melalui bantuan Kemenkeu dalam bentuk SBSN," katanya kepada wartawan di Bandung, belum lama ini.
Lucky menyebutkan, bantuan Kemenkeu melalui Ditjen PPR terutama untuk masa depan SDM. Pihaknya juga bekerja sama dengan Bappenas merancang program untuk mencapai tujuan tersebut.
Baca Juga: Kemenkeu Usul Perubahan Tarif Bea Materai
Menurutnya, kampus harus mencerminkan SDM yang unggul. Selain itu, gedung yang sudah dibangun itu mesti dijaga dan dipelihara dengan baik karena pada dasarnya bantuan pemerintah (APBN) pada prinsipnya berasal dari rakyat.
"Ciptakan environmental atau lingkungan yang kondusif. Semoga gedung baru membawa suasana baru, meningkatkan kualitas dan aktivitas makin bermutu," ungkapnya.
Selain UIN Bandung, Kemenkeu juga membantu bidang-bidang lainnya melalui bantuan dengan SBSN, antara lain pembangunan jalan, gedung KUA, asrama haji, dan PTKIN.
Dari total 57 PTKIN, 95 persen atau 54 di antaranya sudah menggunakan pembiayaan SBSN. Dengan cara bergantian setiap tahun, total dana yang sudah disalurkan mencapai Rp3,53 triliun.
"Sudah 55 kampus dibiayai Kemenkeu melalui SBSN," ujarnya lagi.
Baca Juga: Kemenkeu Terbitkan Aturan Baru Soal SBSN
Rektor UIN SGD Bandung, Prof Mahmud mengatakan, peletakan batu pertama pembangunan dua gedung baru di kampus II UIN SGD Bandung itu melalui bantuan dana SBSN. Melalui bantuan tersebut, kampus UIN SGD Bandung bisa menampung setiap tahunnya sekitar 6.000 orang.
Ke depan, UIN Bandung ini meniatkan kampusnya kelak akan membuat techno university. Artinya, kampus berbasis teknologi.
"Ini menjadi percepatan pembangunan SDM Indonesia. Kalau nambah lagi gedungnya mungkin akan lebih banyak menampung mahasiswa," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Rosmayanti