Walikota Tangsel Dituntut Tanggung Jawab Atas Kematian Anggota Paskibraka

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany untuk bertanggung jawab atas kematian salah satu calon anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat Kota Tangsel.

Baca Juga: Dikira Mainan, Bom Tewaskan Bocah 4 Tahun di Pakistan

Komisioner KPAI Jasra Putra meminta Airin bertanggung jawab atas kejadian tersebut karena menurut Peraturan Menpora yang bertanggung jawab atas kegiatan Paskibraka di daerah adalah kepala daerah.

Namun, hingga hari ke-12 kematian salah satu siswi SMA swasta di Tangerang Selatan, Wali Kota Airin dinilai belum menyampaikan pernyataan apa pun terkait peristiwa tersebut atau permintaan maaf di ranah publik.

"Kami meminta Wali Kota Airin bertanggung jawab dan cepat menanggapi di luar proses hukum yang dilakukan Polres Metro Tangerang Selatan," tuturnya.

Jasra mengatakan KPAI sudah bertemu dengan Wali Kota Airin dan Wakil Wali Kota Benyamin Devnie pada Rabu (7/8). Dalam pertemuan selama dua jam tersebut, diketahui tidak ada prosedur standar operasional yang mengatur kegiatan pelatihan Paskibraka.

Sebelumnya, salah seorang calon anggota Paskibraka Tingkat Kota Tangerang Selatan 2019 meninggal saat masih masa pelatihan.

Menurut penuturan orang tua, selama mengikuti pelatihan Paskibraka anaknya harus berlari dengan membawa tas berisi tiga kilogram pasir dan tiga liter air minum, makan jeruk beserta kulitnya, push-up dengan tangan mengepal, menulis buku harian setiap hari yang dirobek oleh seniornya, dan berenang setelah seharian berlatih.