Dalam upaya menghentikan kekerasan terhadap hewan di industri hiburan, pemerintah Denmark belum lama ini membeli empat ekor gajah dari perusahaan sirkus agar para hewan itu bisa pensiun. Pemerintah Denmark dikabarkan mengeluarkan dana 11 juta kroner (sekira Rp17 miliar) untuk para gajah itu. Hal ini dilakukan beberapa bulan sebelum negara itu diperkirakan akan mengeluarkan larangan total terhadap hewan liar di sirkus di bawah undang-undang anti-kekejaman yang baru.
Ramboline, Lara, Djunga dan Jenny merupakan empat gajah yang beruntung, yang sekarang akan menghabiskan waktu mereka, tidak di bawah pelatihan dan penganiayaan yang mengerikan, tetapi di tengah cinta dan perhatian.
"Mereka juga mengatakan mereka belum yakin di mana gajah-gajah akan hidup tetapi siapa pun yang memiliki ruang yang sesuai harus membuat diri mereka diketahui," demikian disampaikan Kementerian Lingkungan dan Pangan Denmark dalam permohonannya sebagai dilaporkan BBC.?
Baca Juga: Sejarah Pulau Virgin Amerika, Ternyata Dibeli dari Denmark
Menurut Kementerian, pihaknya telah menanggung semua pengeluaran untuk gajah-gajah itu sampai saat ini. Sebuah kelompok pecinta hewan, Animal Protection Denmark, akan merawat hewan-hewan itu sampai pemerintah bisa menemukan fasilitas yang dapat menampungnya.
"Gajah-gajah itu akan dikirim ke tempat yang dapat menawarkan mereka tingkat kesejahteraan tertinggi," kata surat kabar The Local, mengutip kementerian.
Tetapi, Copengahen Post mengabarkan jika jumlah yang dikeluarkan dari dana pembayar pajak kepada dua perusahaan sirkus untuk mendapatkan gajah-gajah itu membuat banyak orang kesal. Pasalnya, kementerian terpaksa membayar 4 juta kroner lebih mahal dari tawaran sebelumnya.
Kementerian terkait akan melakukan proses aplikasi untuk memilih kebun binatang yang dapat menampung gajah-gajah itu secara gratis.
"Di antara kebun binatang untuk mengekspresikan minat adalah Knuthenborg Safaripark, taman seluas 440 hektar dengan lebih dari cukup ruang untuk menampung gajah, yang telah menyelidiki kemungkinan membiarkan hewan-hewan untuk pensiun di pekarangannya," demikian ditambahkan dalam laporan Post.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Abdul Halim Trian Fikri
Tag Terkait: