Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jangan Ribet, Kalau Tak Setuju RKUHP Bawa Saja ke MK!

        Jangan Ribet, Kalau Tak Setuju RKUHP Bawa Saja ke MK! Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Presiden (Wapres) terpilih, KH Ma'ruf Amin, meminta semua pihak mengedepankan aturan yang berlaku terkait Rancangan Undang-Undang (RUU) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang menuai polemik. Sebab sejatinya, dalam proses menentukan suatu kebijakan dipastikan adanya perbedaan sudut pandang.

        Maka itu, KH Ma'ruf Amin ingin dalam pengambilan keputusan, baik kubu yang pro maupun kontra, mengedepankan aturan yang berlaku dalam konstitusi.

        Baca Juga: Pasal Perzinaan di RKUHP Diperluas, MUI Dukung Langkah Itu

        "RUU KUHP memang ada pro kontra, boleh saja orang sepakat dan tidak sepakat, tapi ditempuh melalui mekanisme yang ada. Bagi mereka yang tidak setuju, bisa menggugat melalui judicial review di MK," ujar KH Ma'ruf seusai menghadiri acara Gerakan Nasional Kedaulatan Pangan untuk Umat di Hotel Sahid, Jakarta, Sabtu (21/9/2019).

        KH Ma'ruf enggan menanggapi usaha pemerintah yang meminta DPR menunda pengesahan RUU KUHP tersebut. Menurutnya, saat ini kewenangan masih ada dalam kuasa penuh pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

        "Tanya pemerintahlah, saya kan belum dilantik wakil presiden," kata Maruf.?

        Baca Juga: PDIP Usul Kabinet Jokowi-Maruf Usung...

        Sebelumnya, Jokowi memerintahkan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna H Laoly, untuk menyampaikan usulan pemerintah kepada DPR, agar RUU KUHP ditunda. Sebab, pemerintah melihat terlalu banyak pasal-pasal yang memuat poin-poin kontroversial dan hal itu memunculkan protes dari masyarakat.

        "Sudah saya perintahkan Menkumham untuk menyampaikan sikap ini kepada DPR, dan pengesahannya tidak dilakukan oleh DPR periode ini, yaitu agar pengesahan RUU KUHP ditunda," ujar Jokowi di Istana Bogor, Jumat (20/9/2019) kemarin.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: