Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Peran Penting Ibu dalam Ketahanan dan Kesehatan Keluarga

        Peran Penting Ibu dalam Ketahanan dan Kesehatan Keluarga Kredit Foto: Unsplash
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ibu dalam rumah tangga memiliki peran lebih banyak dalam mengupayakan kesehatan keluarga. Maka dari itu, ibu perlu memahami asupan gizi yang disajikan setiap hari.

        Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan seorang ibu selain mengupayakan kesehatan untuk keluarga, juga harus memberikan pola asuh yang tepat pada anak.

        ''Titip, ibu-ibu sebagai penyuluh keluarga sehat, ibu harus memberikan pola asuh yang tepat bagi anak-anaknya, juga makanan bergizi,'' kata Menkes Nila.

        Baca Juga: Sebelum Buat Asuransi Kesehatan Anak, Lihat Hal-Hal Ini

        Dalam memilih makanan bergizi, Nila menjelaskan tidak harus yang harganya mahal. Untuk makanan yang mengandung protein misalnya, tidak harus ikan mahal, banyak ikan dengan harga terjangkau yang mengandung banyak protein.

        ''Kita bisa memilih (makanan) yang murah tapi mengandung protein seperti ikan. Ibu harus mengerti bagaimana menjaga kesehatan anak kemudian menjaga diri sendiri dan menjaga kesehatan keluarga,'' jelas Menkes.

        Tak hanya ibu, Menkes berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk hidup sehat. Masyarakat harus sehat dimulai dari diri sendiri agar jadi bangsa produktif.

        ''Yang harus dilakukan seluruh masyarakat adalah dari bayi sampai tua harus menjaga kesehatan. Itu dilakukan melalui Germas, olahraga minimal 30 menit sehari, makan buah dan sayur, serta cek kesehatan berkala,'' sarannya.

        Baca Juga: Pakar Kesehatan Sebut Malaria Bisa Diberantas Paling Cepat 2050, Ini Alasannya

        Menkes Nila mengimbau konsumsi sayur harus ditingkatkan mengingat kurang lebih 90 persen masyarakat Indonesia tidak suka makan sayur. Selain itu, masyarakat juga dihimbau lakukan Germas, karena dengan itu masyarakat bisa terhindar dari berbagai penyakit.

        ''Masyarakat kita kurang lebih 20 persen yang mengerti tentang kesehatan. Stunting masih ada, obesitas meningkat, PTM (penyakit tidak menular) meningkat padahal ini bisa dicegah kalau kita mau mengubah pola gaya hidup menjadi sehat,'' tambah Menkes.

        Sementara, Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat dr. Kirana Pritasari, MQIH mengungkapkan Germas harus dibudayakan dalam kehidupan masyarakat. Dampak meningkatnya kejadian PTM adalah meningkatnya pembiayaan pelayanan kesehatan yang harus ditanggung oleh masyarakat dan pemerintah.

        Selain itu juga akan mengakibatkan menurunnya produktivitas masyarakat, menurunnya daya saing negara yang tengah mengalami perubahan pola penyakit dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular.

        ''Untuk itu dibutuhkan Germas yang diharapkan mampu mengingatkan masyarakat untuk menjaga kesehatan. Germas menjadikan masyarakat untuk membudayakan hidup sehat, agar mampu mengubah kebiasaan-kebiasaan atau perilaku tidak sehat,'' ungkap dr. Kirana.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: