Negara pertama yang mendaratkan pesawat ruang angkasa pertama di Bulan, Rusia (bekas Uni Soviet) kini menggandeng China untuk kembali ke Bulan.
Rusia memutuskan menggandeng China karena Negeri Tirai Bambu itu pernah berhasil mengirim pesawat luar angkasa, yakni Chang'e 4 dan Yutu 2. Bahkan, China memiliki empat misi lain di masa depan, dengan peluncuran Chang'e 5 yang akan dilaksanakan tahun depan.
Sementara itu, Rusia punya jadwal yang berbeda. "(Kami) akan mengirim pengorbit pada 2024 dan kembali ada 2028, sedangkan penerbangan manusia akan dilakukan 2029 atau 2030," kata Kepala Badan Antariksa Roscosmos, Dmitry Rogozin, dikutip dari Space, Selasa (24/9/2019).
Baca Juga: Pede Abis! Negara Ini Pede Kirim Manusia ke Bulan 2 Tahun Lagi Walau Gagal. . . .
Pada Selasa pekan lalu (17/9/2019), Rogozin dan mitranya dari China, Zhang Kejian, setuju untuk bermitra dalam misi menuju bulan. Bahkan, kedua negar berniat membangun pusat data bersama, dengan satu pos di masing-masing negara guna meneliti bulan dan luar angkasa.
Tak hanya itu, Chang'e 7 milik China dan Luna 26 milik Rusia akan diluncurkan bersamaan. Pengorbit milik Rusia itu akan membantu Chang'e 7 menemukan lokasi pendaratan yang aman.?
Sejauh ini, China memiliki catatan sempurna di Bulan. Dimulai dengan misinya tahun 2007, Chang'e 1. Rusia, di sisi lain, telah berjuang dalam program penerbangan luar angkasa manusia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: