Wow! Milenial Ini Baru Tahu Kalau Produk Sampo Diproduksi Pakai Sawit
Kegiatan Talkshow Milenial Bareng Sawit yang digelar BPDP KS dan Warta Ekonomi di Pantai Akkarena, Makassar, Sabtu (5/10/2019) memberikan kesan tersendiri bagi para peserta, kaum milenial. Mereka baru menyadari sawit ada dalam kehidupan sehari-hari dan digunakan dalam produk-produk yang biasa mereka pakai.
Ratusan peserta dari 9 kampus dan 1 SMK di kota itu bersemangat dan melontarkan pertanyaan macam-macam seputar sawit dan produk-produk berbahan baku sawit. Ada kosmetik seperti lipstik, pemutih kulit, sabun, dan sampo. Ada makanan yang biasa dikonsumsi setiap hari: mentega, margarin, minyak goreng, atau mi instan.
Baca Juga: Milenial Ini Sukses Bangun Bisnis Kosmetik Berbahan Baku Sawit
Putri dan beberapa temannya, misalnya, Mahasiswi Politeknik Pariwisata Medan yang sedang magang di Makassar ini merasa kaget ketika diberi tahu bahwa lipstik dan sampo yang ia pakai ternyata mengandung unsur sawit.?
"Baru tahu juga kalau sampo pakai sawit. Selama ini tahunya cuma itu saja, sawit buat minyak goreng. Baguslah jadi di acara ini kita jadi paham banyak hal tentang sawit," kata Putri diiyakaan dua temannya, Indah dan Jaya.
Sementara mahasiswi Politeknik Pariswisata Makassar Kiki mengaku bangga ternyata Indonesia merupakan produsen sawit terbesar di dunia. Ia merasa isu negatif tentang sawit sekarang ini membuat nama Indonesia buruk di mata dunia. "Kalau bukan kita yang bela siapa lagi," katanya.
Baca Juga: BPDP KS Gelar Makassar Amazing Race Sawit Hunt 2019
Yusran mahasiswa Universitas Hasanudin yang datang bersama teman-temannya mengenakan celana training karena mengira akan ada lomba lari tak menyangka produk jel rambut miliknya menggunakan kelapa sawit. Tak hanya itu yang? menjadi perhatiannya. Ia menyayangkan pemerintah tak menguasai secara penuh pengelolaan perkebunan sawit di Indonesia.
"Sayang aja gitu, sawit kan produk terbesar di Indonesia. Kenapa pemeintah cuma menguasai berapa persen saja dari perkebunan sawit kita. Yang menderita kan petani kecil yang merugi kalau harga sawit murah," katanya serius.
Rohman juga sama dengan Yusran. Mahasiswa Fakultas Humkum Universitas Sawari Gading ini berpendapat, pemerintah perlu membuat undang-undang khusus tentang sawit agar produk agrikultur ini dikelola tersendiri.
Baca Juga: Makassar Amazing Race Sawit Hunt 2019 Siap Digelar
"Selama ini kan sawit diatur dalam undang-undang tentang perkebunan. Kenapa tidak dibuat undang-undang tersendiri supaya dapat dikelola dengan baik dan jelas aturan hukumnya bila ada pelanggaran di lapangan," kata Rohman.?
Kegiatan Talkshow Milenial Bareng Sawit mendatangkan sejumlah pembicara kompeten yang menjelaskan berbagai hal soal sawit dan produk turunannya kepada anak-anak milenial. Mereka adalah Achmad Maulizal Sutawijaya dari Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit, Tofan Mahdi dari Gabungan Asosiasi PEngusaha Kelapa? Sawit Indonesia, Dian Wulan PS Murniadi dari Sinar Mas Agribusiness and Food, dan Nurlinda Dwi Sukti, pemilik brand kosmetik lokal Makassar PT Affor Neo Jaya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih